Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

11 Cara Membagi Waktu Belajar, Kuliah, Bekerja & Organisasi

Bagaimana tips mengatur waktu antara belajar, kuliah, bekerja dan berorganisasi bagi mahasiswa? Kamu harus bisa memanajemen keempat hal tersebut bila ingin kehidupan kampusmu sukses. Ikuti saran dibawah ini. Padatnya jadwal kuliah kerap membuat mahasiswa malas ikut kegiatan lain dan memilih bersantai di rumah atau kamar kos. Padahal, ikut organisasi selama di kampus sangat penting, bahkan menjadi nilai tambah saat melamar kerja usai lulus.

Seperti bagi mahasiswi Universitas lainnya, kamu mungkin mungkin bisa mengatur waktu kuliah dan berorganisasi dengan baik, karena kedua hal ini bukan hal yang sulit. Menurut mimin, yang terpenting adalah komitmen dan mau bertanggung jawab. Benar tidak?

Sebenarnya tidak susah bagi waktu karena sudah terbiasa. Kamu tetap bisa punya waktu dengan keluarga tanpa harus meninggalkan tanggung jawab di kuliah atau organisasi, begitu juga dengan bekerja sampingan sebagai penjual makanan, misalnya

Tak tanggung-tanggung, kamu yang sudah masuk semester tua juga bisa masuk dan mengemban jabatan penting di organisasi kampus, semisal BEM sebuah organisasi mahasiswa nasional yang juga terdapat di berbagai kampus di seluruh Indonesia. Tentunya kesibukanmu akan semakin bertambah karena bergabung di sejumlah kepanitiaan juga.

Baca DULU : Kata Ucapan Selamat Lulus Seminar Skripsi


Membagi Waktu Mahasiswa


membagi waktu belajar organisasi

Tamat, Lulus, Wisuda Adalah Tujaun Utama


Renungkan kembali apa tujuan kamu sebagai mahasiswa, karena tujuan Kamu kuliah tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, memperoleh pengalaman, keahlian dan Ijazah supaya bisa bekerja dengan baik. Jika kamu ingin berorganisasi, maka berorganisasilah tanpa mengganggu kuliah. Pun jika kamu ingin berbisnis, berbisnis sampinganlah tanpa menganggu kuliah


Tetapkan Skala Prioritas


Pastikan kamu untuk menetapkan skala prioritas yang harus diutamakan terlebih dahulu. Dahulukan tugas kuliah kamu yang penting dan mendesak, seperti tugas mata kuliah yang akan kamu tempuh esok harinya. Mengikuti organisasi bisa kamu hadapi di lain waktu, begitu juga dengan membuka stand untuk bisnis sampingan, bisa kamu lakukan ketika waktu luang tiba


Membuat Jadwal Sehari Hari


Jadwal kegiatan sehari hari secara pribadi misalnya, sangat bermanfaat bagi kamu mahasiswa yang bisa dijadikan sebagai pengingat dan pengatur kegiatan untuk beberapa hari ke depannnya.

Hal ini tentu saja sangat perlu untuk kamu yang punya aktifitas padat seperti mengatur jadwal perkuliahan dari jam berapa hingga jam berapa, kapan waktunya untuk berbisnis sampingan, atau kapan waktunya untuk ikut organisasi dan sebagainya. Untuk membuat jadwal keseharian yang baik, kamu perlu baca postinganya disini : panduan membuat jadwal keseharian


Membuat Perjanjian


Kamu bisa mencobanya, kalau sobat kosngosan biasanya membuat perjanjian tertulis yang mengikat. Ketika memang istirahat atau bersama keluarga, kamu tidak bisa diganggu. Semisal ada panggilan dari organisasi, maka kamu harus meninggalkan organisasi dengan penuh tanggung jawab. Kalau ada yang perlu dokumen atau apa, mereka harus tahu cari di mana meski kamu tidak ada

Bergabung di organisasi mahasiswa yang sama harus pintar membagi waktu. Kamu juga harus fokus sama organisasi yang diikuti. Walaupun sibuk, tapi kamu harus fokus ke tujuan awal, yaitu lulus, tinggal sidang dan wisuda.


Berperilaku Disiplin


Studi kasus diatas yang mimin rangkum dari berbagai sumber, mengingatkan tentang bagaimana cara mengatur waktu dengan disiplin? Bagaimana menghindari pengaruh lingkungan yang membuat kamu tidak disiplin mengelola waktu?

Coba perhatikan kehidupan mahasiswa. Untuk apa waktu yang paling banyak dihabiskan oleh mereka? Mayoritas mahasiswa yang mengambil 20 SKS, masih mempunyai sekitar 20 jam waktu tersisa dalam satu minggunya, apabila asumsinya waktu efektif adalah 40 jam dalam seminggu.

Dengan asumsi itu artinya pagi sebelum jam 8 dan sore hingga malam di atas jam 5 tidak dihitung sebagai waktu efektif. Juga akhir pekan, belum ditambahkan. Katakanlah waktu efektifnya adalah 40 jam seminggu seperti orang bekerja. Lalu bagaimana sisa waktu 20 jam lagi dihabiskan? Jadi berperilaku disiplin akan lebih  membuat waktu mu produktif ke hal hal yang lebih penting


Hindari Hedonisme


Dugaan mimin kosngosan sendiri adalah sebagian besar waktu kosong yang dihabis oleh mahasiswa dipakai untuk nongkrong, ngobrol, chatting, atau main game. Sangat sedikit mahasiswa yang mengisi waktu di sela kuliahnya dengan membaca, berdiskusi, berlatih bahasa inggris, atau menulis, misalnya.

Ketika kamu ingatkan tentang rentang skill yang mahasiswa butuhkan untuk memasuki dunia kerja, termasuk di dalamnya kemampuan bahasa Inggris, hampir semua mahasiswa terpana.

Bahkan mahasiswa yang sudah kuliah separo jalan di semester 6 atau 7 masih belum yakin soal skill yang sudah mereka miliki. Bahasa Inggris mereka masih tergagap-gagap. Kemudian mereka panik. Selama ini aku ngapain aja?

Lalu mereka sadar betapa banyak waktu telah terbuang. Aku selama ini sudah menyia-nyiakan waktu. Tapi bagaimana cara agar bisa mengatur waktu dengan disiplin?


Pilih Lingkungan yang Tepat


Dalam usaha memikirkan pengaturan waktu dengan disiplin itu mereka sadar bahwa pengaruh teman membuat mereka sulit disiplin. Ajakan untuk nongkrong dan ngobrol begitu sulit dihindari. Bagaimana menghindarinya?

Tentu saja dengan menghindari teman teman yang berperilaku toxic. Apa itu toxic? Kalau diartikan secara harfiah, teman toxic adalah teman yang beracun, artinya mereka yang selalu memberikan efek negatif dalam hidupmu. Jadi, sebisa mungkin hindari tipe teman seperti ini.


Set your Goals


Bagaimana solusinya? Saya selalu bilang, aturlah sebuah mimpi besarmu. Punyalah tujuan atau goals. Ini sebenarnya pesan utama pada setiap anak kuliah dan pelajar. Tetapkan tujuan, mau jadi apa, mau kerja apa setelah lulus kelak. Ingatkan diri sendiri bahwa kuliah harus diakhiri, dan setelah itu kita harus bekerja.

Setelah menetapkan tujuan, susunlah rencana terjangka untuk mencapainya. Itu dimulai dengan mengumpulkan informasi soal skill yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu.

Misalnya seorang mahasiswa yang ingin menjadi instrument engineer harus tahu skill dan kualifikasi apa saja yang diperlukan seorang instrument engineer. Demikian pula bagi yang ingin menjadi diplomat, wartawan, atau pengusaha.


Susun Rencana Matang


Kemudian susunlah rencana untuk mengumpulkan skill itu dalam format rencana tahunan, per semester, bulanan, mingguan, dan harian. Kemudian lakukan mekanisme PDCA, plan-do-check-action terhadap rencana itu.

Mahasiswa banyak menyia-nyiakan waktu karena memang tidak pernah merencanakan untuk mengisi waktunya. Agenda mereka selain kuliah selalu kosong. Maka mereka selalu menganggap waktu di luar kuliah adalah waktu bebas. Makanya mereka melewatkannya dengan santai.

Seseorang dengan tujuan dan rencana punya agenda untuk dilakukan hari ini, besok, minggu depan, dan seterusnya. Di pagi hari ia akan menyusun agenda soal apa saja yang harus dikakukan hari ini. Ada target yang harus dicapai.

Setelah kuliah jam 9 saya harus melakukan ini, sampai jam 12. Kemudian ada kuliah sampai jam 3, setelah itu saya akan melakukan itu. Orang dengan rencana seperti ini akan fokus mengerjakan hal-hal yang sudah ia rencanakan, dan tidak akan menyia-nyiakan waktunya.


Tinggalkan Perspektif Korban


Tapi bagaimana menghindari godaan dari teman-teman? Kalau tidak bergabung nanti dianggap tidak solider dan bisa dikucilkan.

Perhatikan bahwa hampir setiap mahasiswa mengeluh seperti itu. Saya tidak disiplin karena pengaruh teman. Kalau semua mahasiswa yang tidak disiplin mengaku akibat pengaruh teman, lantas siapa sebenarnya yang mempengaruhi?

Sebenarnya mereka itu adalah kumpulan orang-orang yang tidak disiplin dan saling mempengaruhi. Tapi mereka selalu merasa diri mereka terpengaruh oleh orang lain. Inilah yang disebut dengan perspektif korban.

Maka tinggalkanlah perspektif korban itu dengan bersikap proaktif, tumbuhkan perspektif bertanggung jawab. Tanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility. Response-ability. Artinya seseorang yang bertanggung jawab adalah orang yang bisa memilih respons dia terhadap suatu keadaan di depannya.

Seorang mahasiswa yang bertanggung jawab selalu bisa memilih, mengikuti ajakan nongkrong dari teman, atau menjalankan rencana yang sudah dia susun untuk hari ini. Orang dengan perspektif korban selalu menganggap dirinya dalam posisi tidak punya pilihan. Padahal ia punya pilihan. Hanya saja, ia tidak menyukai resiko-resiko atas pilihan tersebut.


Jangan Mudah Termakan Kata Orang


Setiap pilihan patilah punya resiko. Memilih untuk tidak nongkrong bisa jadi akan dikucilkan, atau setidaknya terlewatkan dari obrolan seru. Itu sebuah resiko yang sangat tidak disukai anak muda.

Padahal, memilih untuk nongkrong juga punya resiko, yaitu tidak tercapainya target membangun skill tadi. Yang ini sebenarnya resiko yang jauh lebih besar, karena menyangkut masa depan.

Maka saya selalu anjurkan untuk berhenti bersikap dengan perspektif korban. Jadilah orang yang bertanggung jawab, yang membebaskan diri mengatur respons yang akan dipilih dengan kesadaran atas resiko yang diambil pada setiap pilihan. Be the captain of your own life.

Baca juga : Kumpulan Kata Ucapan Selamat WISUDA


Kata Penutup


Jadi, bagaimana caranya agar bisa mengatur waktu dengan disiplin? Ini dia langkah dan caranya :

  • Tetapkan tujuan, sederhananya mau kerja apa setelah lulus nanti.
  • Susun rencana untuk mengumpulkan skill yang dibutuhkan untuk pekerjaan tadi. Buat rencananya sampai detil dengan target di setiap jangka waktu.
  • Jalankan rencana itu, lakukan evaluasi pencapaian target setiap selang waktu tertentu. Lakukan tindakan koreksi bila target tidak tercapai.

Kembangkan sikap proaktif dan bertanggung jawab. Aku bebas memilih setiap tindakan, dan aku siap menghadapi resikonya. Aku adalah kapten dalam kapal kehidupanku! Nah camkan itu dalam benak pikiran masing masing, kawan
harahap reza
harahap reza Saya adalah seorang content creator pemula yang masih banyak harus belajar hal baru