Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

14 Contoh Deskripsi Kondisi Ekonomi Keluarga

Bagaimana contoh kalimat deskripsi kondisi ekonomi keluarga yang baik dan benar? Salah satu persyaratan dalam mengurus beasiswa dan lainnya, diantaranya adalah menceritakan kondisi ekonomi keluarga kita. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita mengenal istilah status sosial. Keadaan ini sering dikaitkan dengan permasalahan kondisi ekonomi keluarga.

Kondisi status sosial dan ekonomi suatu keluarga merupakan tingkatan yang dimiliki seseorang yang berdasarkan pada kemampuan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan penghasilan tersebut dipengaruhi oleh pekerjaan dan jabatan dalam keluarga.

Beberapa hal dibawah ini dapat menjadi patokan dalam peng-kategorian status ekonomi keluarga yang diperlihatkan dengan aspek tertentu, seperti :

Pangkat dan Kekuasaan

Terkadang, kekuasaan menjadi tolak ukur dalam menentukan kondisi ekonomi seseorang. Dalam sistem sosial kita, orang yang memiliki jabatan tinggi akan lebih mudah masuk dalam kelas atas, begitupun sebaliknya.

Gaji dan Kekayan

Jumlah harta dan aset yang dimiliki sudah jelas menjadi patokan dalam menentukan ekonomi suatu individu.

Kekayaan ini dapat dilihat dari seberapa besar jumlah pendapat dalam sebulan yang dapat menjadi takaran untuk mengelompokan lapisan masyarakat.

Kehormatan dan Status Sosial

Unsur ketiga yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan kedudukan ekonomi masyarakat adalah ‘kehormatan’.

Di beberapa daerah yang masih sarat dengan budaya dan tradisi, orang yang paling dihormati dan disegani kemungkinan akan ditempatkan dalam kasta tertinggi dalam status ekonomi.

Pendidikan

Dalam hal ini, orang-orang yang memiliki pengaruh dalam ilmu pengetahuan maupun orang dengan pendidikan yang tinggi biasanya dikelompokan dalam masyarakat cendekiawan yang berada pada lapiasan atas.

Kaum-kaum intelektual ini memiliki kemampaun berpikir kritis yang berguna untuk menigkatkan taraf hidupnya.


Deskripsi Kondisi Ekonomi Keluarga

Deskripsi Kondisi Ekonomi Keluarga

Deskripsi kondisi ekonomi sangat penting agar dijadikan sebagai data pelengkap untuk mengisi persyaratan KIP.

Sesuai dengan judulnya, deskripsi tersebut bentuknya narasi dan berisi penjabaran tentang keadaan yang terjadi di keluarga kalian (berhubugan dengan ekonomi). Sebaiknya deskripsi dibuat dengan sejujur-jujurnya dan efektif.


Contoh Deskripsi Kondisi Ekonomi KeluargaContoh Deskripsi Keadaan Ekonomi Keluarga

Contoh Deskripsi Kondisi Ekonomi

Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu, bapak saya dalam keseharianya bekerja sebagai seorang kuli bangunan dengan penghasilan harian dan tidak tetap.

Sedangkan ibu saya adalah seorang buruh cuci yang bekerja dari rumah ke rumah. Saya memiliki 1 orang adik yang masih bersekolah di jenjang SMP.

Meskipun berasal dari kalangan bawah, saya belum mendapatkan PKH/KIS/KKS yang diperlukan sebagai persyaratan untuk melengkapi KIP kuliah. Sebagai gantinya, saya menggunakan SKTM sebagai dokumen pendukung.


Deskripsi Kondisi Ekonomi Keluarga

Keluarga saya bisa dibilang hidup diatas garis kemiskinan, ayah saya seorang pensiunan guru SD dan ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa.

Terkadang ibu saya berjualan pisang goreng untuk membantu perekonomian keluarga. Saya memiliki tiga orang adik yang semuanya membutuhkan biaya untuk sekolah.

Adik saya yang nomor satu sekarang menempuh jenjang pendidikan SMA, adik yang nomor dua jenjang SMP dan adik bungsu saya bersekolah di jenjang SD.

Saya belum pernah menggunakan PKH/KIS/KKS sebagai dokumen pendukung untuk melengkapi KIP kuliah.


Contoh 3

Ayah saya bekerja sebagai driver ojek online dan terkadang ibu saya juga membantu sebagai driver ojek online wanita.

Saya tiga bersaudara, saya sebagai anak sulung dengan kedua adik kembar. Kedua adik saya berkebutuhan khusus, sehingga tidak dapat bersekolah negeri pada umumnya.

Selain bersekolah, saya juga merangkap sebagai pekerja paruh waktu di café maupun restoran-restoran yang menerima pekerja freelance.

Kehidupan kami cukup sederhana dan kami tinggal bersama di rumah orang tua ayah saya (nenek). Sebelumnya saya belum pernah menggunakan PKH/KIS/KKS sebagai persyaratan untuk masuk kuliah.


Contoh 4

Sehari-harinya kehidupan keluarga saya bisa dibilang sederhana, ibu saya adalah seorang petani dan bapak saya adalah kuli panggul pasar yang terkadang merangkap sebagai supir lepas.

Saya dua bersaudara. Rumah kami berukuran 8 x 9 m2 dengan sumber listrik seadanya. Sebagai persyaratan kuliah, saya belum mendapatkan PKH/KIS/KKS untuk KIP.


Contoh 5

Saya adalah anak ke-5 dari 5 bersaudara. Semua saudara saya sudah menikah. Saudara sulung bekerja sebagai petani kelap sawit, dan ketiga saudara lainnya sebagai guru honorer di kota Padang.

Ayah saya bekerja sebagai buruh serabutan di pasar, dan Ibu berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus dan membesarkan anak-anaknya hingga seperti sekarang.

Keluarga kami adalah keluarga sederhana yang serba berkecukupan. Saat ini saya tinggal bertiga dengan orangtua di rumah kontrakan 2 kamar.


Contoh 6

Saya berasal dari keluarga yang kurang mampu dengan kondisi banyak tanggungan

Dari keluarga saya memiliki 3 orang anak yang masih dalam masa tanggungan. Saya sendiri adalah anak sulung yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi

Ayah saya saat ini bekerja sebagai buruh pabrik sedangkan ibu tidak bekerja, hanya bertugas sebagai ibu rumah tangga.

Beberapa bulan terakhir ini, ibu saya juga mengalami penyakit X sehingga membutuhkan pengobatan rutin setiap bulannya

Ayah sebagai penanggung utama kuangan harus bisa memenuhi kebutuhan 2 adik saya lainnya yang masih dalam jenjang pendidikan SD dan SMP.

Syukurnya ada bantuan dari KKS yang sangat membantu. Saya sangat berharap bisa mendapatkan KIP Kuliah ini untuk bisa kuliah di perguruan tinggi yang saya impikan selama ini.


Contoh lainnya

Nama saya Harahap dan merupakan anak terakhir dari tiga bersaudara. Bapak saya bekerja sebagai Karyawan Driver Ojek Online di Kota Padang Sidempuan. Adapun penghasilan bulanan bapak saya adalah sebesar 2 juta perbulan yang jika dihitung tidak mencukupi untuk membiayai studi saya di PTN yang saya pilih. 

Saat ini, Ibu saya bekerja sebagai ibu rumah tangga dan tidak memiliki penghasilan sama sekali. Dengan demikian sumber pendapatan utama keluarga kami hanya berasal dari Bapak. Adik saya saat ini juga sedang mengenyam pendidikan di SD Swasta lokal dengan biaya SPP 300 ribu sebulannya. 

Oleh karena itu, saya berencana untuk mendaftar sebagai penerima KIP Kuliah tahun 20xx supaya dapat melanjutkan studi saya ke perguruan tinggi idaman saya. Jika tidak disetujui, Bapak saya mungkin akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami dan membiayai kuliah saya di luar kota

Saya berharap bisa mendapatkan bantuan beasiswa ini, karena dengan biaya dari beasiswa ini bisa meringankan orang tua saya dan tetap memudahkan mereka untuk menyekolahkan saya bersama adik saya.

Baca juga : Contoh Curriculum Vitae Tulisan Tangan


Cara Membuat Deskripsi Kondisi Ekonomi Keluarga

Kondisi ekonomi keluarga sangat diperlukan terlebih bila kalian ingin melakukan administrasi yang berkaitan dengan hal tersebut seperti untuk mendaftarkan KIP kuliah.

Beberapa data yang harus diisi oleh pelamar atau pihak yang menjelaskan kondisi ekonomi keluarganya adalah biodata, keluarga, ekonomi, rumah serta rencana tinggal.

Sangat penting untuk menuliskan kondisi yang sebenarnya, tanpa adanya kebohongan. Karena dengan berlaku jujur, maka kita bisa menerapkan upaya pemberantasan korupsi dimulai dari diri sendiri.

Berikut beberapa penjelasan singkatnya :


Biodata

Dalam mengisi biodata, beberapa kolom akan otomatis terisi oleh sistem, namun ada data diri yang wajib diisi seperti tempat tanggal lahir, alamat, tahun lulus serta foto pribadi dengan format JPG maksimal 300 kb.


Keluarga

Calon mahasiswa diharuskan untuk mengisi nomor NIK kepala keluarga, nomor KK serta status ayah dan ibu. Hal ini diperlukan agar data asal usul keluarga jelas dan bisa ditelusuri nanti jika diperlukan


Ekonomi

Pekerjaan ayah, ibu atau wali hingga penghasilan masing-masing baiknya dijabarkan secara rinci dan detail. Misalnya penghasilan ayah sekian, atau bila ibu tidak bekerja juga wajib dicantumkan.

Selain penghasilan, jumah utang piutang serta cicilan yang harus dibayar, ada juga jumlah tabungan yang dimiliki keluarga, aset dan jenis kekayaan lainnya


Rumah

Unggah foto rumah secara detail, mulai dari tanpak depan hingga ruang keluarga, dapur dan lain sebagainya. Kepemilikan rumah juga wajib dicantumkan seperti rumah pribadi atau kontrak.

Dilanjutkan dengan mengisi sumber listrik, daya listrik, luas tanah, aset transportasi dan sebagainya.


Rencana tinggal

Untuk rencana tinggal ini biasanya diisi oleh mahasiswa yang berdomisili luar kota dan hendak tinggal di sekitar kampus (asrama, kos atau tinggal dirumah saudara)

Kamu juga harus menyertakan pula transportasi yang digunakan juga biaya transportasi nya berupa estimasi per bulannya


Kesimpulan

Mengingat betapa pentingnya pembagian kondisi ekonomi keluarga ini, menjadikan status ini sebagai penggambaran suatu keadaan di masyarakat, yang mana dalam pembagianya status sosial ekonomi ini terbagi menjadi tiga kelas sebagai berikut.


Upper class (kelas atas)

Kelas ini memiliki strata tertinggi dalam status sosial ekonomi masyarakat, yang dapat dikategorikan sebagai kelas atas biasanya golongan orang kaya raya seperti konglomerat, pejabat, eksekutif dan sebagainya.

Orang-orang ini memiliki ‘privilage’ berupa kekayaan yang sifatnya diatas rata-rata yang dapat memenuhi segala kebutuhan hidup.

Dalam hal ini, tentu saja kebutuhan primer dan sekunder sudah tercukupi dan umumnya mereka yang termasuk upper class dapat memenuhi kebutuhan tersier nya dengan mudah.


Middle class (kelas menengah)

Sesuai dengan namanya, kelompok ekonomi middle class ini berada di urutan tengah untuk kategori kondisi ekonomi keluarga.

Secara pendapatan, kelompok kelas menengah memiliki kemampuan yang cukup (di bawah tinggi dan di atas rendah) dalam pendapatan per kapita.

Biasanya, yang dapat menjadi bagian dari kelompok ini adalah pemilik bisnis dengan skala yang lebih kecil, kaum professional dan pekerjaan yang dapat dibilang memiliki gaji mumpuni.

Range dari kategori kelas menengah ini lebih luas dibandingkan dengan kelas atas dan kelas bawah, mengingat saking banyaknya profesi yang memiliki pendapatan ‘cukup’.


Lower class (kelas bawah)

Kelas bawah adalah kelompok ekonomi dengan tingkatan paling rendah diantara kelompok lain. Secara status sosial, masyarakat kelas bawah ini memang rentan pada garis kemiskinan.

Setiap harinya, untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sekundernya masyarakat kelas bawah harus bekerja lebih keras.

Umumnya yang termasuk dalam lower class ini adalah orang-orang dengan pendapatan di bawah UMR seperti serabutan atau pekerja lepas, pembantu rumah tangga dan pekerjaan lain yang tidak seberapa upahnya.

Semoga beberapa materi dari kosngosan diatas bisa bermanfaat buat kalian untuk dijadikan sebagai referensi dalam menulis penjelasan mengenai kondisi keluarga masing masing.

Perlu juga ditekankan bahwa menceritakan kondisi keluarga yang sebenarnya merupakan bagian dari integritas dan transparasi. Jangan lupa bookmart dan share url artikel ini ya!

Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya