Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Faktor Penyebab Permasalahan Gender di Indonesia

Kita sering melihat permasalahan gender terjadi di lingkungan masyarakat. Tapi tahukah kalian faktor apa saja yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi? Banyak isu yang muncul terhadap kesetaraan gender yang dialami antara laki-laki dan perempuan di Indonesia. Dan kali ini, kosngosan.com akan membahasnya untuk kalian.

Gender tidak sama dengan jenis kelamin. Gender adalah konsep konstruksi sosial bagaimana menjadi laki-laki dan perempuan sebagaimana tuntutan masyarakat pada umumnya. Gender berkaitan dengan pembagian peran, kedudukan serta tugas yang diemban oleh laki-laki dan perempuan. 

Pembagian ini telah ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat yang dianggap pantas bagi keduanya. Tentu saja pembagian ini berdasarkan pada norma, adat, kepercayaan dan kebiasaan masyarakat. 


Contoh Penyebab Permasalahan Gender

Penyebab Permasalahan Gender di Indonesia

Apa saja yang menyebabkan permasalahan gender bisa terjadi? Kosngosan akan mengambil studi kasus di lingkungan masyarakat Indonesia. Sebagai referensi bagi pembaca sekalian. Berikut diantaranya :

Baca juga : Contoh Kesetaraan di Berbagai Bidang


Stereotip Gender

Apa yang dimaksud dengan stereotip? Stereotipe adalah penilaian umum terhadap sesuatu hanya berdasarkan persepsi terhadapnya, tanpa bukti yang nyata. 

Contoh permasalahan gender karena stereotipe di mana masyarakat umumnya menganggap bahwa laki-laki lebih pintar dari wanita. Stereotipe ini dikategorikan dapat mengikat peran dan harapan tertentu kepada laki laki atau wanita

Tentu saja anggapan umum ini dapat menjadi faktor yang memicu permasalahan gender. Contoh lain seperti anggapan pria lebih cocok untuk bekerja teknis, wanita lebih cocok bekerja di tupoksi yang membutuhkan kelembutan dan perasaan, dan sebagainya.


Diskriminasi Pendidikan

Praktik diskriminatif dalam sistem pendidikan karena jenis kelamin atau gender masih berlangsung di Indonesia saat ini. Seperti di pedesaan yang menganggap anak perempuan cukup hanya sampai sekolah SMA saja, tidak perlu kuliah. 

Pembagian peran gender dalam kurikulum, berkurangnya akses bagi perempuan untuk mendapatkan pendidikan tinggi yang sama dengan laki-laki, dan anggapan perempuan cukup dirumah saja mengurus keluarga hal ini bisa menyebabkan kesenjangan gender di bidang pendidikan.


Kesenjangan Dunia Kerja

Dalam dunia kerja, ada banyak faktor penyebab permasaahan gender yang masih berlangsung hingga saat ini. Seperti sistem penggajian yang tidak setara antara pria dan wanita. Ada juga keterbatasan kesempatan berkarier bagi wanita diperusahaan tertentu.

Ketidaksetaraan terhadap perlakuan di tempat kerja, wanita tidak diberikan job desc yang sama dengan laki2 padahal bekerja di divisi yang sama dan ketimpangan lainnya. Hal ini merupakan faktor penyebab utama permasalahan gender dalam dunia kerja.


Kekerasan Verbal dan Non Verbal

Contoh faktor penyebab permasalahan gender di Indonesia lainnya adalah adanya kekerasan verbal maupun non verbal yang masih dialami oleh kaum wanita. Kekerasan verbal berasal dari ucapan, bullying dan ujaran kebencian.

Kekerasan non verbal terhadap wanita dan terutama anak perempuan, seperti misalnya pelecehan seksual, pemerkosaan, cat calling, kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan manusia dan lainnya.

Permasaahan ini adalah beberapa problematika yang sering kali dihadapi oleh wanita dan menjadi penyebab permasalahan gender yang ada di Indonesia saat ini.


Keterbatasan Akses Kesehatan 

Di sebagian wilayah di Indonesia, perempuan masih mengalami keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan, terutama yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi: 

Keterbatasan perempuan terhadap akses layanan kesehatan, termasuk akses terhadap kontrasepsi, layanan kehamilan yang mumpuni, USG, pendampingan kesehatan Ibu dan Bayi, masalah stunting dan lainnya menjadi faktor penyebab permasalahan gender.


Ketidaksetaraan Hukum

Ketidaksetaraan dalam sistem hukum antara wanita dan pria di Indonesia memang bisa dikatakan relatif jarang ditemui (jika mengacu pada hukum positif dan normatif yang ada)/

Tapi bagi hukum adat, sanksi sosial atau budaya di beberapa daerah masih mengalami ketidaksetaraan. Misalnya di beberapa daerah yang masih menjunjung huku adat, masih ada penerapan hukuman yang lebih berat bagi perempuan. 

Selain itu kkurangnya perlindungan terhadap hak perempuan dan anak, dapat menjadi faktor yang memperburuk permasalahan gender di Indonesia.


Kebijakan yang Diskriminatif

Policy atau kebijakan yang diskriminatif terutama yang menyangkut dengan perempuan masih sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Misalnya undang undangan otonomi daerah yang mengharuskan cara berbusana perempuan, mengatur perempuan di ruang publik dan lainnya. 

Kebijakan terhadap perempuan (termasuk kebijakan ekonomi) dalam berbagai aspek ini dapat menjadi salah satu faktor penyebab permasalahan gender di Indonesia dan harus diperbaiki ke depannya.


Budaya Patriarki

Budaya Patriarki adalah kebiasaan penempatan laki-laki sebagai pemegang peran utama yang sentral dari pada wanita. Hal ini mengakibatkan peran lelaki menjadi hal yang utama mengalahkan peran wanita di berbagai aspek.

Nah budaya patriarki ini sebetulnya masih mendominasi di tengah masyarakat Indonesia. Seperti misalnya sobat kosngosan yang perempuan, masih dianggap lebih rendah dari pria secara sosial dan ekonomi, wanita yang mencuci piring dan pakaian

Ada juga wanita yang tidak diperbolehkan keluar rumah dan sebagainya. Ini adalah salah satu contoh faktor penyebab permasalahan gender di Indonesia yang harus dihilangkan.


Pengaruh Media

Media online, cetak dan segala jenis media massa memberikan akses informasi dan hiburan apapun. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, menjadikan akses media jadi lebih mudah. 

Informasi yang merepresentasikan budaya dan kebiasaan yang tidak akurat, terkesan stereotipikal mengenai peran gender dan ketidaksetaraan antara wanita dan laki laki.

Konten seperti ini sering ditayangkan oleh media akan menjadi populer dan secara tidak langsung bisa memperkuat berbagai norma gender yang merugikan dan menjadi contoh penyebab permasalahan gender di Indonesia.


Minimnya Akses Sumber Daya

Contoh faktor penyebab permasalahan gender selanjutnya adalah ketidaksetaraan terhadap akses sumber daya. Baik itu sumber daya ekonomi, sumber daya alam dan teknologi.

Di beberapa daerah marjinal, masih sering terjadi kaum wanita tidak diizinkan oleh orangtua atau suami mereka untuk memiliki smartphone, tidak boleh keluar rumah mengikuti kegiatan, tidak diizinkan bekerja kantoran. 

Akses internet yang minim serta tingginya angka stunting masih menjadi masalah di beberapa daerah tertinggal di Indonesia. Hal ini lah yang menjadi tanggung jawab semua pihak demi mewujudkan indonesia emas tahun 2045.


Kesimpulan

Masalah kesetaraan gender bisa diselesaikan dengan upaya tidak ada yang mendominasi antara laki laki dan perempuan. Keduanya bisa saling memberi dan bersinergi. Keadilan gender sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh masing masing. 

Semoga dengan materi dari kosngosan.com diatas, bisa membantu masyarakat Indonesia supaya mengetahui, mengerti dan menjunjung kesetaraan gender supaya dapat mewujudkan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan kesejahteraan ekonomi. Jangan lupa share dan bookmart ya!

Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya