Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Menjadi Anak Santri dan Hidup di Pondok Pesantren yang Baik

Bagaimana cara menjadi santri yang baik? Hidup di asrama pesantren adalah salah satu pilihan untuk belajar agama dan bisa kamu tekuni selain belajar di Madrasah yang dikelola oleh Kementerian Agama. Untuk menjadi santri, kamu harus mendaftarkan diri ke yayasan pesantren didaerahmu. Dan kali ini kosngosan akan memberikan cara menjadi santri dan santriwati yang sukses dalam belajar ilmu agama dan memiliki prestasi.

Bagaimana cara anak pesantren hidup betah di pondok asrama? Kamu pasti sering melihat kehidupan anak pesantren yang penuh dengan suka duka. karena kebanyakan anak Pesantren hidup di pondok atau asrama, maka kamu akan memiliki teman-teman yang sehari-harinya akan hidup bersamamu menuntut ilmu di pesantren.

Walaupun sebagian orang menganggap Pesantren adalah lembaga pendidikan yang tradisional dan inferior di bandingkan dengan sekolah umum yang lainnya. Akan tetapi pendidikan berbasis pesantren memiliki kelebihan dalam membentuk karakter dan pengetahuan agama seorang anak.

Pesantren di Indonesia sudah sangat berkembang dibandingkan dengan zaman dulu. kini pesantren di Indonesia sudah banyak yang mengembangkan kurikulum pelajaran umum di samping dengan pelajaran agama sebagai inti dari pembelajarannya.

Banyaknya Pesantren Modern yang memiliki gedung dan fasilitas yang lengkap turut serta memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia. hal ini dibuktikan banyaknya anak pesantren yang memenangi kejuaraan seperti Olimpiade dan perlombaan di bidang akademik lainnya.

Baca juga : Tips Mengikuti Pesantren Kilat


Cara Menjadi Santri Pesantren yang Baik

cara menjadi santri yang baik

Nah, bagi kamu yang ingin mendaftar dan menjadi anak pesantren dan hidup di pondok asrama, sobat kosngosan bisa mengikuti tips di bawah ini agar bisa menjalani kehidupannya secara teratur dan nantinya kamu bisa lulus dan membangun karirmu di masa depan.

Buang sifat dan kebiasaan buruk selama tinggal bersama keluarga di rumah

Kebanyakan anak yang tinggal bersama keluarga memang hidup enak, tanpa pusing memikirkan biaya dan keperluan hidup sehari hari. 

Walaupun untuk menjadi anak pesantrean kamu bisa memilih antara hidup mondok (asrama) atau tetap tinggal bersama keluarga, namun tetap saja setelah menjadi anak pesantren, kamu tidak bisa lagi memelihara sifat burukmu seperti malas bangun pagi dan malas belajar.

Untuk yang hidup di asrama pondok pesantren, kamu bakalan hidup mandiri tentunya. Mencuci pakaian sendiri, memasak dan bekerjasa sama dengan teman teman satu pondok. Oleh karena itu kebisaan buruk yang ada di rumah tentunya harus kamu buang.


Bersifat terbuka dan fleksibel dalam menjalin pertemanan

Terbuka juga tentunya tidak sembarangan dalam memilih teman. Sobat kosngosan harus selektif dalam berteman artinya carilah teman yang bisa menularkan virus positif, sementara teman lawan jenis dan yang bisa mengundang hal negatif harus dihindari.

Menjalin silaturahim adalah kewajiban anak santri. Bergaul dengan teman sebaya, hormat terharap senior dan kyai adalah bentuk tata krama pergaulan yang tidak bisa ditawar. 

Jadi kamu yang anti sosial, intovert atau no life harus berpikir ulang untuk mendaftar disini. Kecuali kamu bertekad untuk berubah dan bersifat terbuka.


Hilangkan rasa malas dan perasaan mudah bosan

Salah satu kebiasaan buruk seblum menjadi santri yang harus kamu hilangkan adalah rasa malas. Malas mengerjakan tugas, malas beres beres kamar, malas cuci pakaian dan banyak lagi. 

Kemalasan itu pastinya akan berefek negatif. Mungkin dalam jangka pendek kamu akan dihukum oleh kakak tingkat, namun bila sudah tidak bisa diatasi mungkin kamu akan terkena teguran langsung dari yayasan pesantren.

Mudah bosan juga sering menyerang kamu yang sering memikirkan tinggal enak di rumah bersama keluarga. Akan ada fase kebosanan datang karena tinggal di lingkungan yang itu itu saja. 

Seperti homesick, keinginan akan pulang kembali ke rumah. Dan itu harus kamu minimalisir dengan melakuan aktifitas ektrakulikuler atau meningkatkan ibadah mu.


Manajemen waktu dan selektif dalam segala hal

Memanajen waktu sesuai situasi dan kondisi masing-masing. Idealnya adalah sebelum shubuh kamu harus bersiap untuk menghafal. 

Kemudian dipagi hari untuk meneliti atau mengkaji lalu di siiang hari untuk menulis dan malam hari untuk mengulang pelajaran. Pilih juga tempat belajar dan menghafal yang sesuai dengan kondisi yang sobat kosngosan senangi.

Selektif dalam membuat keputusan. Sebelum melakukan hal apa pun, pertimbangkan kembali apakah perbuatan mu melanggar aturan pesantren, bersifat dosa atau tidak. 

Bila ada teman yang mengajak kepada hal negatif maka tolak dan nasehati akan konsekuensi yang akan diterima bila melakukan pelanggaran.

Baca juga : Contoh Surat Lamaran Kerja Pondok Pesantren


 Jangan lupa terus belajar dan aktif berkarya

cara sukses santri

Sebagai santri kamu tentunya ingin berpretasi di pesantren bukan? Ada banyak segudang cara untuk melakukan hal yang kreatif dan inovatif untuk perubahan yang sudah dijalankan. Bagaimana kamu bisa menjalankan setiap proses pembelajaran ilmu yang diberikan oleh guru atau kyai.

Kemudian jangan cepat berpuas diri. Ikuti berbagai kegiatan positif ekstrakulikuler karena sekarang ada banyak pesantren yang punya kegiatan positif seperti grup musik islami, tim sepak bola dan sebagainya. 

Jangan mau hidup monoton dalam asrama saja tanpa menekuni hobi yang kamu sukai. Siapa tahu kamu bisa menjadi perwakilan pesantren mu di salah satu ajang bergengsi?

Beberapa tips lain nya untuk menjadi santri yang baik, dan berprestasi:
  • Fokus dan tekankan pada tujuan: Fokuslah pada tujuan utama menjadi santri dan memperoleh prestasi.
  • Kerjakan tugas sebaik mungkin: Selalu berusaha untuk menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin, dan jangan takut untuk bertanya pada guru jika ada yang kurang dipahami.
  • Belajar dengan rutin: Belajarlah secara rutin dan teratur, dan pastikan untuk memahami materi sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya.
  • Luangkan waktu untuk beribadah: Luangkan waktu untuk beribadah dan meningkatkan spiritualitas, karena ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan membuat lebih fokus dalam belajar.
  • Berinteraksi dengan sesama santri: Berinteraksilah dengan sesama santri, berkolaborasi, dan saling membantu untuk memahami materi.
  • Jangan malu untuk meminta bantuan: Jangan ragu untuk meminta bantuan dari guru atau orang lain jika ada hal yang kurang dipahami.
  • Jaga kesehatan: Jaga kesehatan dengan baik, istirahat yang cukup dan makan makanan yang sehat untuk memastikan kondisi fisik dan mental yang prima.
  • Konsisten dan tekun: Konsisten dan tekun dalam belajar dan berlatih, dan jangan mudah menyerah meskipun ada hambatan.

Kesimpulan

Santriwan santriwati selain belajar mereka juga dituntut untuk menjadi santri yang mandiri dalam hidupnya. Dalam pesantren mereka sudah diajari mandiri, jauh dari orang tua. 

Memenuhi kebutuhannya apapun dilakukan dengan sendiri. Artinya para santri dibekali seperti itu agar dalam hidupnya tidak terlalu bergantung sama orang lain.

Demikianlah pembahasan kita mengenai tips hidup untuk anak pesantren yang hidup di asrama atau pondok. Semoga sobat kosngosan bisa lulus dan menjadi kebanggaan orang tua dan negara. jangan lupa membagikan tulisan ini ke media sosial milikmu.
Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya