Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Contoh Lobi dan Negosiasi yang Tidak Baik

Dalam sebuah bisnis, teknik lobi dan negosiasi sangat penting untuk mempengaruhi pihak lain demi mencapai tujuan bersama. Banyak para pengusaha yang memiliki kemampuan lobying atau negosiator ulung. Dan buat kalian yang ingin belajar bagaimana jadi mereka, disini kosngosan akan membeberkan apa saja Contoh Lobi dan Negosiasi yang Tidak Baik yang harus kita hindari demi mencapai hasil kesepakatan yang menguntungkan.

Apa pengertian lobi dan negosiasi? Lobi adalah proses untuk mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh pihak lain demi menguntungkan kita, sedangkan negosiasi adalah proses komunikasi antar kedua belah pihak atau lebih untuk mencapai kesepakatan dalam situasi di mana terdapat perbedaan kepentingan atau tujuan bersama.

Disini bisa kita lihat perbedaan antara kedua nya. Kalau lobi itu lebih kepada mempengaruhi keputusan pihak lain, sedangkan negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan bersama antar berbagai pihak. 

Selain itu, lobi banyak melibatkan upaya menjalin hubungan dan mempengaruhi secara tidak langsung, sedangkan negosiasi mengharuskan interaksi antara pihak yang terlibat untuk mencapai kesepakatan.


Contoh Lobi dan Negosiasi yang Tidak Baik

Contoh Lobi dan Negosiasi yang Tidak Baik

Baik kedua istilah tersebut memang sangat penting bagi pengambilan keputusan. Apalagi buat perusahaan besar yang menjalin hubungan dengan pihak lain, misalnya dengan pemerintah atau pihak swasta lainnya. 

Berikut beberapa contoh lobi dan negosiasi yang tidak penting dan harus kamu hindari :

Baca juga : Cara Negosiasi Gaji


Tidak Kooperatif

Apabila salah satu pihak dalam lobi atau negosiasi menunjukkan sikap tidak kooperatif, artinya salah satu dari mereka terlalu mempertahankan posisi dan kepentingan sendiri tanpa mempertimbangkan pihak lain 

Selain itu tidak mau mendengarkan atau memahami sudut pandang pihak lain, dan berusaha untuk memenangkan negosiasi dengan cara yang tidak adil, melakukan kegiatan ilegal, pengancaman dan sebagainya. Contoh percakapannya seperti berikut :

Kami tidak peduli dengan kebutuhan Bapak/Ibu, yang penting bagi Kami adalah mendapatkan hasil yang paling menguntungkan bagi diri Kami sendiri.

Bapak/Ibu harus menyerah pada semua tuntutan ini, jika Bapak/Ibu ingin mencapai kesepakatan dengan Kami. Kami tidak akan memberi sedikit pun kelonggaran!

Kami tidak akan mendengarkan argumen Bapak/Ibu. Pendapat Kami adalah yang paling benar dan tidak ada ruang untuk perdebatan untuk poin ini!

Jika Bapak/Ibu tidak setuju dengan apa yang Kami ajukan, maka kita akan mengakhiri negosiasi ini sekarang juga. Kami tidak ingin membuang waktu.

Bapak/Ibu tidak memiliki posisi tawar yang kuat. Jika Bapak/Ibu tidak menerima penawaran Kami, Kami akan mencari pihak lain yang lebih menguntungkan, maaf saja!

Maaf kami terlambat datang karena alasan sesuatu. Disini kami juga ingin beri tahu kalau kesepakatan ini apakah bisa di ubah kembali? karena kami belum mendiskusikannya dengan atasan ?


Kurang transparan

Lobi dan negosiasi harus transparan, saling terbuka dan tidak ada yang ditutup tutupi. Dan salah satu contoh lobi dan nego yang tidak baik adalah tidak transparannya salah satu pihak dalam mencapai kesepakatan. Terdapat informasi penting yang ditahan atau disembunyikan. 

Hal ini membuat lobi atau negosiasi berlangsung tidak adil dan sulit untuk sepakat. Beberapa contoh kata dialog lobi dan nego yang tidak transparan berikut ini :

Kami tidak bisa memberi tahu Bapak/Ibu tentang semua fakta yang relevan. Namun, Bapak/Ibu harus percaya pada kata-kata Kami bahwa penawaran ini sangat menguntungkan bagi Bapak/Ibu.

Tidak perlu tahu tentang sumber daya yang kami miliki atau perjanjian lain yang sedang kami negosiasikan dengan pihak lain. Fokuslah pada apa yang kami tawarkan kepada Bapak/Ibu.

Ada beberapa informasi penting yang tidak bisa Kami bagikan saat ini. Namun, percayalah bahwa penawaran kami adalah yang terbaik yang bisa Bapak/Ibu dapatkan.

Kami tidak akan mengungkapkan semua data atau laporan yang mendukung penawaran kami. Bapak/Ibu harus puas dengan informasi yang kami berikan.

Ada beberapa detail yang harus kami rahasiakan demi kepentingan bisnis kami. Bapak/Ibu hanya perlu tahu bahwa penawaran ini adalah yang terbaik di pasaran.

Kami tidak bisa membeberkan semua alasan kami menawarkan ini kepada perusahaan anda. tapi yang jelas, dengan MoU ini, bisa dipastikan kedua perusahaan akan meraup untung yang tidak sedikit. saya harap anda maklum dengan sikap kami ini!


Melanggar Norma dan Etika

Salah satu ciri negosiasi dan lobi yang tidak baik adalah menampilkan sesuatu yang tidak etis untuk mencapai tujuan, seperti mengancam, menipu, memanfaatkan kelemahan pihak lain dan sebagainya. Berikut beberapa contoh dialog yang mencontohkan ciri tersebut :

Kalau Anda tidak menyetujui negosiasi ini, saya akan membeberkan informasi rahasia yang merugikan reputasi Anda dan perusahaaan, ingat itu!

Saya telah memberikan "mahar" kepada pihak terkait untuk memastikan Anda tidak mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dari pihak lain

Jangan beritahu pihak lain tentang lobi ini. Saya ingin menjaga agar kompetitor tetap tidak sadar tentang apa yang sedang kita deal-kan

Saya bisa saja mengancam untuk menarik dukungan finansial jika Anda tidak menyetujui permintaan saya. Anda tidak ingin menghadapi konsekuensi ini kan?

Mari kita berkolusi dan menetapkan harga yang menguntungkan untuk dapat profit lebih gede lagim. Mumpung belum ada aturan terkait hal ini, gimana?

Saya punya koneksi di bagian internal pemerintah daerah. Kalau anda ingin project ini segera jalan, tanda tangani saja yang menjadi bagian anda, dan kami akan urus selebihnya, Jadi jangan khawatir!


Kurang pemahaman dan persiapan

Negosiasi yang tidak baik bisa juga terjadi ketika salah satu pihak tidak memahami apa yang diperbincangkan dan dinegosiasikan, karena kurangnya persiapan atau tidak adanya pemahaman sebelumnya. Berikut contohnya :

Maaf pak, saya memang tidak tahu banyak tentang detail kesepakatan ini, dan saya tidak bisa memberikan penjelasan lebih lanjut. Tapi kami tetap ingin mencapai kesepakatan dengan perusahaan bapak. Bagaimana?

Saya belum sempat mempelajari informasi yang diberikan sebelumnya. Saya akan suruh asisten saya untuk mempelajarinya, tapi saya bisa memberikan tanggapan yang general terhadap kesepakatan kita nantinya

Kami kurang memahami detail teknis yang Ibu bicarakan. Bisakah kita membicarakan ini lain waktu? Saya ingin segera dapatkan kesepakatan ini biar tidak berlarut larut, bagaimana? 

Karena saya tidak mempersiapkan data tambahan yang diperlukan untuk mendukung negosiasi ini, maka saya hanya mengandalkan intuisi dalam negosiasi ini. Tapi tenang saja, saya tetap profesional kok!

Saya tidak memiliki pemahaman detail tentang project kami ini, tapi saya bisa diandalkan kok, berikan saja poin2 pentingnya

Maaf sebelumnya, kami terlalu sibuk datang dari luar kota. Oleh karena itu, detail kesepakatan akan dijelaskan oleh asisten kami. Harap memaklumi ya. Jadi bagaimana, apakah poin poin ini bisa kita deal-kan sekarang juga?


Tidak Adil

Keadilan atau sama sama untung (win win solution) adalah prinsip dalam lobi dan negosiasi yang baik. Sobat kosngosan tidak bisa membuat kesepakatan kalau tidak menguntungkan kedua belah pihak. Berikut beberapa contoh nego lobi yang tidak adil :

  • Bapak harus menyetujui semua persyaratan Perusahaan tanpa perubahan apapun. Perusahaan tidak akan memberikan kelonggaran apa pun kepada Bapak.
  • Perusahaan memiliki posisi tawar yang lebih kuat, jadi Bapak harus menerima penawaran Perusahaan sekarang juga tanpa adanya negosiasi lebih lanjut.
  • Perusahaan akan memberikan penawaran ini kepada Bapak, tetapi dalam pertukaran yang tidak sebanding, di mana Perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar.
  • Perusahaan tidak akan memberikan akses ke informasi penting atau data yang dapat membantu Bapak membuat keputusan yang baik. Bapak harus mengBapaklkan kepercayaan semata pada Perusahaan.
  • Jika Bapak menolak tawaran ini, Perusahaan akan mencari pihak lain yang lebih siap untuk menerima persyaratan Perusahaan tanpa mengajukan pertanyaan.


Kesimpulan

Pada akhirnya, kedua istilah ini yaitu lobi dan negosiasi memiliki perbedaan dan persamaan juga. Dan dalam praktiknya, kedua konsep ini dapat saling terkait dan sering digunakan secara bersamaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Semoga artikel dari kosngosan.com kali ini bermanfaat untuk kalian. Jangan lupa untuk klik tombol share dan bagikan jika merasa bermanfaat untuk orang lain. Bookmart juga halaman ini ya, trims!

Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya