Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

11 Kesalahan yang Sering Dilakukan Petani di Indonesia

kesalahan petani indonesia

Ada banyak kesalahan yang sering dilakukan oleh petani di Indonesia. Menjadi petani menuntut banyak persoalan. Namun peluangnya juga cukup luas. Apalagi terhadap komoditi perkebunan yang banyak dicari dan menjadi skala ekspor ke luar negeri. 

Ada perusahaan kecil seperti startup dan umkm yang terbukti menghasilkan income jutaan rupiah dari komoditas pertanian di Indonesia. Hanya dengan fokus pada satu komoditi yang banyak dibutuhkan pasar, menjadikan bisnis dibidang pertanian bisa bertumbuh dan terus menghasilkan profit tinggi.

Namun menjadi petani bukan tanpa resiko. Ada banyak permasalahan yang sering dilakukan sehingga menyebabkan kegagalan, terutama bagi mereka yang baru terjun di pasar ini.  Bagaimana pun masalah harus dihadapi, karena itu menjadi keniscayaan. 

Kesalahan Petani Indonesia

Untungnya kali ini kosngosan.com akan memberikan beberapa contoh permasalahan umum yang sering dihadapi oleh para petani di Indonesia, beberapa diantaranya pasti sering kamu alami. Mimin berikan contohnya berikut ini.

1. Mencampur Dana Bisnis dengan Pribadi

Banyak sekali petani lokal di Indonesia yang tidak bisa membedakan mana uang untuk operasional bisnis pertaniannya dengan uang pribadi. Sehingga tidak jarang pembukuan bisnis nya amburadul. 

Hal ini tentu membuat usaha pertanian yang dia kelola tidak jelas mana profit, aset dan elemen akuntansi lainnnya. Pentingnya untuk membedakan antara anggaran untuk bisnis, dengan kepentingan pribadi.

2. Memilih partner bisnis yang salah

Sebagai petani, kamu tidak bisa hanya menjadi individualis dan berbisnis secara mandiri. Walaupun sebenarnya bisnis tersebut hanya lahan kecil yang tidak membutuhkan karyawan. Semua bisnis pada dasarnya membutuhkan partner seperti penyuplai, pengepul, pemilik toko pertanian, dan  karyawan (kalau ada).

Jadi memilih partner bisnis yang kompeten, kredibel dan jujur sudah pasti harus dilakukan. Karena apabila kamu salah dalam memilih teman berbisnis, bukan tidak mungkin ini akan merugikan bisnis mu dalam jangka panjang.

Mencari partner bisnis yang baik dimulai dari pembuatan surat penawaran untuk memulai kontrak kerjasama bisnis. Kamu bisa membuat surat penawaran atau quotation seperti dibawah ini :




3. Tidak punya jaringan bisnis yang memadai

jaringan bisnis

Dalam usaha yang mulai dirintis, membangun jaringan bisnis adalah suatu hal yang wajib dilakukan, karena ini akan memperluas jangkauan bisnis pertanian yang kamu punya.

Tidak hanya penjualan, promosi brand, networking akan membuat bisnis mu lebih terpercaya karena memiliki testimoni yang positif.

Banyak orang yang mengatakan bahwa bisnis yang berkembang adalah bisnis yang memiliki jaringan yang luas. Karena petani yang memiliki teman banyak, tentu akan banyak penawaran dan solusi yang bisa diberikan oleh para kolega mu tersebut.


4. Tidak mengikuti perkembangan teknologi

Saat ini teknologi dan informasi sudah menjadi bagian terbesar dari aktifitas bisnis modren. Kamu yang tidak bisa memanfaatkan teknologi seperti internet dan sosial media, maka bisnis mu akan sulit bersaing di tengan era digitalisasi ini.

Mulailah belajar memanfaatkan teknologi seperti internet marketing, branding online, memanfaatkan influencer social media dan sebagainya. Berbagai teknik promosi dan penjualan menggunakan toko online juga patut untuk diperhitungkan.


Dalam mengembangkan bisnis, adakalanya kamu harus meminjam dana untuk berekspansi dan memperluas usaha mu demi mendapatkan omset yang semakin besar. Namun ada petani yang tidak mengetahui kapan harus meminjam dan kapan harus tidak.

Selain itu petani  juga banyak yang salah dalam mencari sumber modal, seperti memanfaatkan pinjaman online dengan suku bunga pinjaman tinggi, serta finance tersebut tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.

Buatlah perencanaan kapan harus meminjam dan kapan harus tidak, pastikan bahwa kamu bisa melunasi pinjaman tersebut setiap bulannya dan carilah sumber peminjam dana yang terpercaya.

Baca juga : Contoh Bantuan Dana Modal Usaha Pertanian


6. Tidak fokus pada pengembangan lahan

Kesalahan yang ketiga adalah kamu tidak memasukkan aspek pengembangan lahan pertanian didalam rencana bisnis. Jadi didalam rencana bisnis yang kamu buat biasanya hanya ada aspek marketing, keuangan, operasional akan tetapi tidak ada yang namanya personal development plan untuk pegawai yang sudah kamu pekerjakan.

Seperti yang kamu ketahui, farming development plan menjadi kritis disetiap tahun. Terdapat satu penelitian yang menunjukkan bahwa semakin tinggi training expenditer lahan oleh petani, maka semakin banyak petani yang punya lahan produktif. 

Jadi jangan takut untuk menganggarkan pengembangan lahan kamu dan memasukkan biayanya ke rencana bisnis.


7. Tidak melakukan riset pasar

Kesalahan yang keempat adalah kamu jarang sekali melakukan research. Tidak melakukan research ini biasanya terjadi karena fokus pada masa depan. Research atau penelitian bisnis itu terjadi dimasa sekarang, bukan dimasa lalu. Kamu dapat memikirkan masa lalu tetapi kamu harus fokus pada masa yang sekarang.

Riset yang terbaik adalah bertemu langsung dengan konsumen dan pelanggan kamu, bertemu dengan supplier, bertemu dan bercengkrama dengan pegawai dan apa pun aktifitas yang dilakukan turun secara langsung dan berinteraksi dengan partner bisnis kamu.

Riset yang dilakukan secara langsung akan menemukan kebutuhan dan kondisi bisnis kamu secara nyata. Jadi hasil penelitian ini dapat kamu masukkan kedalam rencana bisnis supaya nantinya keputusan yang diambil dapat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.


8. Rasa optimistis yang berlebihan

optimis bisnis

Kesalahan yang pertama pada saat membuat planning sering kali banyak memiliki mentalitas over optimis. Optimis sendiri bukanlah sesuatu yang salah.

Optimis itu penting, over optimis itu menjadi problem. Efek dari over optimis adalah biasanya kamu mencoba melakukan investasi yang kebanyakan karena kamu merasa bahwa tahun ini akan menjadi lebih baik.

Kamu berani investasi dan berani mengeluarkan uang tanpa melakukan yang namanya perhitungan yang matang. Nah jelas ini sangat merugikan kamu nantinya.

Oleh karena itu dalam membuat rencana bisnis, perhitungkan kembali rencana kamu secara logis dan mintalah saran keuangan dari rekan kamu yang berkompeten.


9. FOMO

Banyak petani kecil memiliki kebiasaan tidak bagus untuk kesehatan bisnis nya seperti mengikuti trend yang sedang berjalan saat ini, sering disebut FOMO atau ketakutan akan ketertinggalan terhadap trend yang ada.

Padahal kalo diselidiki lebih dalam, tren tersebut sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis mu, namun tetap dipaksakan masuk ke dalam rencana bisnis sehingga dapat membuat bisnis tidak sehat dan kurang berkembang.

Seperti misalnya tren penggunaan drone untuk memupuk lahan, bagi bisnis kecil tentunya ini sangat boros dan tidak sesuai skala usaha yang ada. Hal ini tentu saja memberatkan anggaran bisnis kamu. Jadi lakukan riset pada langkah sebelumnya untuk merumuskan rencana bisnis yang sesuai dengan kebutuhan.


10. Fokus profit, melupakan kepuasan konsumen

fokus profit

Kesalahan selanjutnya kamu terlalu fokus pada bisnismu, bukan fokus pada kepuasaan pelanggan. Dalam membuat rencana bisnis, kamu harus fokus pada customer satisfaction.

Sementara diluar sana banyak fokus kepada bisnis. Kamu hendak mau melakukan apa, mau menambah pegawai berapa, kamu ingin memiliki investasi berapa banyak, kamu juga mau punya berapa banyak pelanggan.

Akan tetapi kamu lupa merencanakan produk apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen kamu sendiri. Dan strategi apa yang membuat customer kamu lebih setia.

Bagaimana melatih pegawai agar kamu dapat membuat pelanggan merasa nyaman dan puas. Ini semua harus masuk ke dalam bisnis plan. Dengan kepuasan yang menjadi prioritas, maka dijamin bisnis kamu akan berkembang dengan sendirinya.

11. Menghindar dari masalah rutin

Kesalahan selanjutnya adalah ketika membuat planning kamu lebih fokus terhadap menghindari problem karena ingin menutupi kelemahan.

Seperti misalnya begini kamu memiliki perprobleman dengan internet marketing, akan tetapi ternyata kamu tidak fokus memperbaiki perprobleman internet marketing tersebut, kemudian malah fokus mencari beberapa hal yang tidak dibutuhkan.

Sehingga jadilah perprobleman internet marketing dalam bisnis kamu tidak terselesaikan. Kamu ingin mengembangkan bisnis dan ingin menambah jumlah pegawai, karena banyak pegawai yang tidak kompeten.

Seharusnya kamu menyelesaikan problem pegawai yang tidak kompeten tersebut terlebih dahulu supaya kamu tidak perlu menambah pegawai baru yang akan menambah beban biaya perbisnisan kamu.

Contoh lain misalnya kamu memiliki problem dengan deadstock, seharusnya menyelesaikan problem deadstocknya bukan dengan membeli gudang baru yang justru akan membuat anggaran bisnis kamu membengkak tanpa memecahkan perprobleman dasarnya.

Karena apabila stock kamu banyak, kamu tidak harus membeli gudang baru. Itu bukan cara terbaik dan bukanlah sesuatu solusi yang jangka panjang.

Kesimpulan

Pada akhirnya, apa yang bisa kita lakukan dalam mengembangkan bisnis tergantung sepenuhnya oleh diri kita masing masing. apakah sobat kosngosan sudah menerapkan berbagai hal yang diberikan oleh mentor bisnis yang kamu miliki? Dan sudah menghindari kesalahan diatas ? Semoga saja.

Demikian pembahasan kosngosan mengenai beberapa Kesalahan dalam Membuat Rencana Bisnis dan Cara Mengatasinya. Semoga kamu yang saat ini sedang mengembangkan bisnis dapat menyadari kesalahan tersebut dan segera memperbaikinya. Jadilah petani yang sukses dan berguna bagi masyarakat!
Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya