Makalah Kewirausahaan Kerajinan
Makalah Kewirausahaan Kerajinan Lampu Hias
Bab 1. Pendahuluan
Latar Belakang
Keindahan ruangan, merupakan aspek yang sangat di inginkan semua orang dengan kerapihan ruangan dan hiasan yang ada pada ruangann tersebut, karena hal itulah saya merancang sebuah hiasan untuk sebuah ruangan yang akan membuat ruangan tersebut akan lebih elegan dan terasa indah. Lampu ini di buat bukan semata harus memiliki modal yang besar karena sebagian besar usaha ini memanfaatkan limbah .
Di sekolah kami, terdapat suatu perencanaan, berupa perencanaan usaha yang meliputi:menghasilkan produk, pemasaran dan jasa. Dengan melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan pelajar yang berkreasi membuat lampu hias ruangan dengan harga yang terjangkau.
Kami membuatsuatukrajinan yang terbuatdaribarang-barangbekas yang bisan bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Modal yang dibutuhkan untuk membuat suatu kerajinan lampu hias ± Rp. 50.000,-untuk pembelian bahan pokok dan alat.
Baca juga : Makalah Kewirausahaan Keripik Nanas
Perumusan Masalah
1. Apakah usaha kerajinan lampu hias merupakan usaha yang menguntungkan
2. Kapankah usaha kerajinan lampu hias mencapai titik impas
3. Bagaimana saluran pemasaran usaha kerajinan lampu hias
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
1. Memperoleh keuntungan
2. Memberikan kreasi keindahan ruangan yang sangat elegan
3. Meningkatkan rasa kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan limbah
4. Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini
Manfaat Penulisan Makalah
1. Mendapatkan lingkungan yang bersih dari limbah
2. Memberikan keindahan ruangan dengan harga yang terjangkau
3. Menciptakan kreasi siswa/siswi dan lebih peduli dengan peluang usaha
Proses Kegiatan
Mencari alat dan bahan
a. Bahan: tahap pertama yang akan di lakukan adalah mencari bahan dari limbah yang di butuhkan, bila limbah yang di butuhkan tidak ada bisa membeli dengan modal yang ada
b. Alat: membeli alat yang di butuhkan
Perencanaan pembuatan dan proses yang tepat pada waktunya
Menghindari kerusakan pada alat dan bahan
Mempromosikan sebuah produk yang kita hasilkan
Sistematika Makalah
Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian.
Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas (independent) sebagai pokok pikiran penjelas. Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti.
Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini :
a. Hal-hal yang ideal / normatif / harapan
b. Actual-fenomena yang teramati
c. Adakah kesenjangan
d. Masalah utama
e. Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan
f. Dimana hal itu terjadi
g. Intervensi apa yang relevan
Batasan Masalah
Batasan-batasan dalam suatu penelitian diperlukan agar ruang lingkup masalah tidak meluas. Batasan-batasan ini terkait dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data dan analisisnya, serta relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang akan dibahasnya. Pada intinya seorang peneliti berwenang memberikan batasan-batasan demi terlaksananya dan terselesaikannya sebuah proses penelitian. Batasan-batasan ini tentunya juga berpengaruh pada proses generalisasi dari hasil penelitiannya.
Cara membatasi masalah antara lain:
a. Membatasi (memilih satu atau dua) masalah yang akan diteliti (pilih satu atau dua dari yang sudah diidentifikasi)
b. Menegaskan pengertiannya
c. Memaparkan data-data yang memberikan gambaran lebih rinci
Bab II. Landasan Teori
Kerajinan
Kerajinan adalah hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan). Kerajinan yang dibuat biasanya terbuat dari berbagai bahan.
Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat barang-barang.
Kerajinan tangan bisa terbuat dari barang – barang bekas seperti botol bekas, kardus, dan plastik makanan. Kerajinan terdiri dari 2 jenis yaitu :
2.1.1 Kerajinan bahan alam merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan alam atau bahan dasarnya bahan-bahan alam seperti: serat, bambu, rotan.
2.1.2 Kerajinan bahan buatan merupakan kerajinan yang terbuat dari bahan buatan seperti: plastik, gips, sabun, lilin, dll.
Kerajinan Tangan
Pengertian dari kerajinan tangan yaitu membuat barang ataupun produk yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan yang memiliki keindahan dan daya jual. Kerajinan tangan bisa saja dihargai dengan cukup mahal tergantung dari kualitas dan kerumitan kerajinan yang dihasilkan.
Dengan kreatifitas yang anda miliki untuk menciptakan kerajinan maka tanpa anda sadari anda dapat menciptakan usaha baru. Usaha kerajinan ini dapat menjadi usaha yang menjanjikan apabila anda ulet dalam menjalaninya.
Ada dua macam 2 fungsi kerajinan tangan:
Fungsi pakai
Yaitu kerajinan yang lebih mengutamakan nilai guna dari barang atau kerajinan tersebut dan agar lebih menarik ditambah dengan keindahan yang sangat unik.
Fungsi hias
Yaitu jenis kerajinan ini adalah kerajinan yang tidak terlalu memperhatikan nilai gunanya melainkan lebih menekankan pada keindahan barangnya saja. Contohnya kerajinan patung, dan miniatur. Dua contoh tersebut sangat bagus dinikmati bagi yang melihatnya.
Bila dilihat dari bahan yang dilihat, maka kerajinan di bagi menjadi dua:
· Kerajinan dari bahan keras
· Kerajinan dari bahan lunak
Ciri khas kerajinan suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor:
· Letak geografis
· Budaya
· Sumber daya alam
Tahap-tahap dalam membuat kerajinan tangan:
· Membuat desain atau rancangannya
· Mempersiapkan alat serta bahan yang dibutuhkan
· Memproduksi benda sesuai dengan desain yang telah dibuat
· Tahap akhir atau finishing
Lampu Hias
Lampu hias merupakan suatu hiasan yang digunakan untuk memperindah suatu ruangan. Agar ruangan tersebut terlihat lebih indah dan bernyawa.
Gambaran Umum Rencana Usaha
Usaha membuat lampu hias ini mempunyai tujuan memiliki ruangan yang elegan, dan murah biaya karena memanfaatkan limbah lingkungan.Dilihat dari prospek usaha lampu hias ruangan sangat berpotensi untuk menjadi usaha sampingan siswa/siswi karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar.
Selain itu tugasnya untuk membantu siswa/siswi serta menambah pengalaman, bukan hanya mencari keuntungan.Kelebihan usaha ini adalah mampu jam operasional kegiatan usaha kerajinan bisa di lakukan dengan waktu yang cukup singkat, yang jelas kita harus sudah mempunyai alat dan bahan, dan juga kita memiliki ide-ide kreatif yang akan di hasilkan, sehingga tidak berkesanmembosankan.
Pengadaan
Hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah mencari sumber-sumber kreatif untuk pemanfaatan limbah, sehingga hasil usaha yang akan kita lakuakan bisa berjalan normal. Tanpa hambtan, dalam penyiapan alat dan bahan kita mempunyai banyak referensi.
a) Referensi
· Orang yang berkreasi dalam bidang tersebut
· Media internet
b) Dalam pemanfaatan limbah yang harus kita lakuakan adalah mencari limbah yang masih bisa di gunakan, kebutuhan bahan yang dari limbah dalam pembuatan lampu hias berupa:
· Botolbekas
· Bambu
· Mangkuk plastic
c) Bahan yang bersifat non limbah yang akan di gunakan dalam pembuatan lampu hias berupa:
· Kabel
· Lampu LED+ resitor
· Lem
d) Alat yang kita gunakan dalam pembuatan lampu tersebut adalah :
· Solder
· Gunting
Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam pembuatan lampu hias ruangan yang menggunakan sebagian bahannyan dari limbah merupakan sebuah kreasi untuk mencipatakan peluang usaha bagi semua orang yang bersifat inovatif. Hal ini dapat di lakukan jika mendapat bimbingan usaha individual atau kelompok, usaha ini bisa menciptakan sumber daya manusia dengan peluang-peluang yang kreatif dan inovatif .
Sumber daya ini akan di aplikasikan ke konsumen dengan hasil-hasil yang bersifat ekonomis atau murah dan terjangkau, tanpa biaya yang besar kita mampu menciptakan peluang usaha bagi diri sendiri maupun kelompok.
Bab III. Pembahasan
Alat
· Gunting
· Cutter
· Lem tembak
· Obeng
Bahan
· Botol
· Lem
· Lampu
· Kabel
· Mulut dispenser ( bekas )
· Stand lampu
· Stop kontak
· Balon
· Benang jahit
Cara kerja
· Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat lampu hias
· Tiup balon sampai besar, dan balutkan lem fox sampai merata menutupi seluruh balon dan kemudian lilitkan benang jahit keseluruh balon sampai balon tertutup oleh benang jahit.
· Lakukan secara berulang-ulang sampai beberapa kali hingga balon tertutup dengan benang jahit dan lem fox.kemudian keringkan balon sampai balon kering.jangan di keringkan di atas sinsr matahari dan di bawah lantai karena akan mengakibatkan balon menyusut.
· Setelah kering potong bagian bawah balon hingga balon terambil hingga tersisa ranggka dari benang tersebut.
· Rangkai bagian lampu dengan obeng dan pasang kebel, di bagian mulut denpenser, stopkontak agar lampu bisa menyala dengan bantuan arus listrik
· Siapkan botol bekas yang berukuran 15cm, Lem bagian bawah mulut denspenser dengan botol bekas dan satukan dengan kabel pastikan mulut denspenser dan botol bekas sudah tertempel dengan kuat.
· Lubangkan bagian bawah mulut denspenser untuk memasukan kabel dan rangkaian lampu
· Kemudian pasang ranggka balon yang sudah jadi ke atas mulut denspenser.
· Alirkan dengan menggunakan arus listik agar lampu dapat menyala dengan indah.
Bab IV. Rincian Biaya
Modal dan Keuntungan
Aspek Biaya
Sumber dana untuk usaha yang akan dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari dana pribadi. Karena usaha ini masih bersifat kelompok maka modal masih mutlak kelompok, dana ini di jadikan modal usaha.
· Biaya Modal Produksi (variable)
a. Pembelian bahan baku : Rp 20.000
b. Pembelian Alat : Rp. 5.000
· Rekapitulasi Biaya
a. Biaya Modal Awal : Rp. 50.000
b. Biaya Operasional : Rp. 10.000
Total Pengeluaran : Rp. 60.000
Aspek Pemasaran
Kami melakukan pengamatan terhadap siswa/siswi dan konsumen yang berasal dari luar sekolah SMK Prima Mandiri yang belajar sebagai calon konsumen (target pasar ) sehingga usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai memerlukan ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat.
Adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
Strength atau Kekuatan
a. Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar sekolah
b. Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung
c. Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan sekolahsehingga memancing rasa penasaran dan keingintahuan calon pelanggan
d. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen orang lain.
e. Menawarkan harga yang terjangkau untuk konsumen
f. Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (sudah dimiliki sebelumnya
Weakness atau Kelemahan
a. Lampu hias ruangan merupakan produk yang sudah ada, namun demikian,jika mampu merubah bentuk dan harga yang terjangkau , pasti kita mampu mendapatkan hasil yang maksimal
b. Bahan dari lampu hias ini yang tahan lama, selama perawatan dan penggunaan secara tepat
Opportunities atau Kesempatan
a. Dapat membuka cabang usaha di tempat lain jika usaha pembuatan lampu hias ini sudah stabil
b. Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai bentuk seperti lampu hias dengan botol
c. Memperluas pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di sekolah SMK Prima Mandiri tetapi bisa di tempat lain (dengan sistem titip jual) dan segmentasi konsumen.
Threats atau Ancaman
Kebiasaan kelompok yang lebih dulu membeli produk kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli lampu hias. Untuk mengatasi ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat tampilan yang menarik serta menggunakan bahan yang sesuai permintaan konsumen.
Adanya pesaing yang menjual Lampu hias dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi ancaman tersebut, saya memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas serta cara pembuatan lampu hias agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda dari penjual lain
Baca juga : Contoh Kasus Pelayanan Administrasi Publik
Bab V. Penutup
Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari kerajinan lampu hias ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang diperlukan untuk menjalankan lampu hias ruangan ini pun tidak terlalu banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar siswa/siswi. Waktu pelaksanaannya pun dilaksanakanpadasaatujianpraktik.
Akhir kata, besar pengharapan saya untuk memperoleh keuntungan dalam kegiatan program studi kewirausahaan dalam kelas entrepreneur ini. Karena setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan dari program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh keuntungan dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat berharga, apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum memiliki penghasilan sama sekali.
Saran
· Sebaiknya membuat kerajinan tangan harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat lampu hias.
· Seharusnya waktu untuk membuat lampu hias harus tepat waktu.