Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Mengatasi Masalah yang Sering Datang kepada Anak Kos

Masalah memang selalu ada dalam kehidupan. Seperti anak kos yang hidup merantau, masalah sepertinya tidak kunjung selesai. Ketika menyelesaikan satu masalah, ada saja masalah lain yang bersiap untuk dihadapi. Akan tetapi sebagai mahasiswa yang optimis, kamu tidak akan menyerah dengan masalah yang ada bukan? Kamu bisa menerapkan beberapa tips dibawah ini agar seluruh problematika hidupmu bisa terselesaikan dengan baik. Yuk simak.
mengatasi masalah Anak Kost

Ada cukup banyak penderitaan anak kos selama ngekos di perantauan orang. Karena derita ini menjadi hal yang lumrah dan menimpa sehari hari, maka dari itu anak kost menganggapnya sebagai suatu ujian untuk naik kelas ke level anak kost legend. Mari kita bahas hal apa sajakah itu.

Mengapa sih anak kost itu menderita? Mungkin terdengar klise bila anak kost selalu dikaitkan dengan frasa "ngenes" atau "derita akhir bulan". Harus diakui memang, anak kost identik dengan hal yang demikian.

Buat kamu yang pernah merantau karena kuliah dan kamu ngekost pasti kamu pernah merasakan betapa pahitnya hari-hari yang di jalani saat kos. Penderitaan anak kos ini sangat banyak, salah satunya yang paling legend ialah ketidak mampuan anak kos dalam membayar biaya kos dan kena usir atau semprot si ibu kos. Tragis memang. Masalah dan Derita Anak Kost tidak berhenti di situ saja

Baca juga : 5 Masalah yang Sering Menimpa Anak Kost

Tetapi dari sekian banyak daftar penderitaan anak kost tersebut, mimin sudah merangkum beberapa diantaranya yang paling dominan, hingga mempengaruhi kehidupan anak kost secara massif. Tidak percaya? Simak penderitaan anak kost dibawah ini, maka kamu akan manggut-manggut sendiri.

1. Mengatasi rasa malas dalam menuntut ilmu


Seorang anak kos yang kurang (dibaca: malas) dalam memiliki kecakapan otak, tentu materi pelajaran di kampus menjadi momok. Sebenarnya dalam aktifitas perkuliahan, pintar gobloknya anak kos tidak menentukan tinggi rendahnya IP yang dimiliki.

Sebenarnya tidak ada yang bodoh. Kita hanya malas dalam sekolah dan kuliah. Mimin jadi teringat kata-kata dosen, yang mengatakan bahwa kuliah itu bukan untuk orang yang pintar-pintar, tapi buat orang yang pandai-pandai. Intinya adalah tekad. Apapun bariernya, masalah perkuliahan pasti akan teratasi kalau tekad dalam hati sudah bulat. Terlebih buat anak kos.

Andai kita bekerja, jika punya tekad untuk kuliah, tentunya kita, sebagai anak kos bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dengan kuliah. Anak kos yang terbengkalai kuliahnya akibat bekerja, menurut saya adalah anak kos yang kehilangan tekad dari dalam dirinya.

Dan pada akhirnya, tekad memang memiliki kadar turun naik (dibaca: fluktuasi). Pada prinsipnya, dibutuhkan cara untuk menjaga tekad agar tetap tumbuh di dalam diri kita. Dan itu adalah target hidup. Artinya, target hidup akan dapat membantu seorang anak kos untuk me manage tekadnya untuk kedepan. Dan untuk mencapai itu, diperlukan usaha dan iktiar.

2. Mengatasi masalah Keuangan di akhir bulan


Dalam hal ini, kita tidak bisa membantah. Orang bisa saja menyebutkan hidup anak kos, sedih dan bahagianya anak kos, itu tergantung dari tanggal di kalender. Kalau tanggal muda, anak kos bahagia. Kalau tanggal tua, anak kos sengsara.

Kadang uang terasa seperti gas yang menguap begitu saja. Membuat kita hidup dari uang bulan satu ke uang bulanan dua setiap bulannya tanpa ada yang tersisa. Jika kita mengalami hal tersebut, dipastikan kita tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik

Finansial akan menjadi momok bagi individu jika terpenuhi tiga hal ini, bergantung penuh dari kiriman orangtua, boros, dan murah memberi (pinjaman, traktiran, de-el-el). Jika salah satu dari ketiga hal itu tidak ada dalam individu, maka individu itu tidak bisa dikatakan memiliki momok finansial. Makanya kamu harus membaca disini bila ingin merencanakan keuangan kamu dengan bantuan teknologi.

Hal ini tentunya tidak berlaku bagi karakter yang hemat. Begitu juga dengan mereka yang bekerja paruh waktu (part time). Atau mereka yang diberi dana berkecukupan (dibaca:berkelebihan) dari ortu yang mumpuni.

3. Mengatasi masalah kesehatan yang sering melanda


Siapa sih yang tidak mau sehat? Kita semua mau sehat. Anak muda, orang tua, laki-laki, perempuan, kaya, miskin, hitam, putih, langsat, bangsat! Eh, keseleo dikit! Semuanya pengen sehat! Betul? Nah, anak kos tipe yang satu ini mesti pandai menjaga kesehatan. Kenapa?

Selain karena kondisi fisiknya yang lemah, anak kos ini juga terus menforsirkan dirinya untuk belajar atau kepada hal-hal yang lain yang dapat membahayakan dirinya. Kamu bisa baca artikel mengenai bagaimana cara mengindari bakteri dan kuman penyebab penyakit pada barang barang disekitar kamar mandimu.

Kesehatan menjadi momen yang langka bagi anak kos tipe ini. Tipsnya, pandai-pandai menjaga diri. Jangan terlalu forsir dengan pekerjaan. Rilekskan dirimu dan pikiranmu. Bukankah Legenda Dangdut, Haji Rhoma Irama juga berpesan lewat lagunya yang berjudul, santai? Santai? Santai? Yuk kita bersantai?

4. Mati karena gaya hidup



gaya hidup anak kost

Bagi anak kos yang stylish, hal yang paling ditakuti adalah ketinggalan trend. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Tentu mengikut pada pola ke trendy-an tersebut. Bila kita bisa menyebutkan, minder dan dianggap tidak update, kolot, kuno dan semacamnya tentu menimbulkan rasa was-was teramat dalam bagi spesies anak kos yang satu ini.

Tapi, ini hanya bagi anak kos yang terlalu mendewakan fashion. So, fashion make two sides! Sekarang terserah anak kos itu sendiri, mau menempatkan fashion itu sebagai pelengkap hidup, atau menjadikannya sebagai dewa yang harus di sakralkan.

5. Punya teman atau pacar yang boros


Kalau kita menelaah dari sudut pandang berbeda, kita akan dapat mengambil kesimpulan kalau anak kos punya banyak teman itu pasti merepotkan. Tentunya teman yang bagaimana? Teman yang sukanya melorotin duit kita.

Atau sedikit-sedikit minjem duit kita. Atau suka di-traktirin kita. Atau minjem motor kita, padahal kita mau kencan. Atau teman yang ngajakin main ke mall, hura-hura. Atau yang parahnya teman yang ngajakin kita ke lembah jurang nestapa narkotika. Amit-amit

Bagaimana ini? Tentu yang kita bisa lakukan adalah termenung dan pasrah. Kita bisa memilih dan memilah pergaulan. Sebisa mungkin anak kos harus teliti untuk merekrut kawan kos itu sebelum menjadikannya teman akrab.

Tenang aja, bagi kalian yang masih jomblo atau setia dengan kesendiriannya, mimin akan mengasih artikel mengenai anak kost yang hidup menjomblo dan bagaimana mereka melalui hari harinya dengan tetap setia terhadap status jomblonya.

Baca juga : Tips menghindari resiko sakit bagi anak kos yang hidup merantau

Dan semoga, setelah membaca postingan mengenai Cara Mengatasi Masalah yang Sering Datang kepada Anak Kos kali ini sobat bisa berpikir jernih tentang masa depan yang akan sobat jalani. Terutama anak kos, yang serta-merta sudah dicap kebanyakan orang sebagai fase kehidupan yang paling rawan. Rawan keuangan, rawan kesehatan, rawan percintaan, nasi rawan, dan lain-lain.

Tapi tetap, sebagai orang yang optimis, kita akan ubah persepsi itu dengan mulai berpikiran positif! Bagaimana menurut kamu tentang solusi diatas? Apakah bisa menginspirasi dan memberikan mu semangat untuk tetap ngekost?  atau sebaliknya? beritahu mimin dengan komentar di bawah ini ya.
Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya