Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dampak Positif Belajar dari Sistem Pendidikan Jepang yang Bisa diterapkan di Indonesia

Apa saja dampak positif yang bisa kita ambil dari konsep pendidikan Jepang? Sebagai salah satu negara maju yang pendidikannya kerap kali dijadikan kiblat bagi pendidikan negara lain, Jepang sudah boleh dikatakan sebagai negara yang memiliki sistem pendidikan mumpuni. Dari berbagai sistem pendidikannya terbukti, menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas.

Pada kesempatan kali ini, kosngosan akan membahas mengenai Tips Sukses Belajar dari Sistem Pendidikan Jepang. Karena sistem pendidikan di Jepang sangatlah maju dan berkualitas, maka tidak ada salahnya kita bahas sedikit untuk kemudian di terapkan dalam pendidikan di tanah air kita.

Siapa yang tidak kenal Jepang? Jepang terkenal dengan banyak sebutan, seperti negeri sakura, negeri matahari terbit, macan asia, negeri para produsen motor bebek dan sebagainya.

Negara yang pernah menjajah Indonesia ini memang terbilang sudah maju dalam hal pendidikan (sebenarnya semua bidang juga maju, tapi kali ini kita akan bahas soal pendidikannya saja)

Hal tersebut dikarenakan metode mengajar di negeri ini lebih fokus akan kualitas pelajaran, bukan kuantitas. Seperti contoh ketika kelas akan dimulai dengan aisatsu (salam) kepada guru dan diikuti oleh berbagai pertanyaan yang siswa mengetahui cara memecahkan masalah yang sebelumnya dia hadapi di papan tulis. 

Dengan metode pelatihan tersebut, murid akan dengan mudah menyerap materi pelajaran yang dipelajari kemarin.

Orang Jepang menyimpulkan bahwa bila kamu mengajarkan apa yang telah kamu pelajari, maka kamu akan mengingat sekitar 90 persen pelajaran tersebut. Hal ini berlaku bagi guru. 

Bila guru hanya berdiri didepan dan memberikan ceramah saja, maka hanya sedikit siswa akan yang mengerti materi tersebut, jauh lebih sedikit sekitar 40 persen saja.

Jadi jauh lebih efektif jika mereka mendiskusikan masalah dan saling mengajarkan apa yang murid tahu kepada yang lainnya. Penting juga untuk memiliki waktu istirahat dan terus-menerus memberikan mereka motivasi untuk menggali permasalahan.

Sekolah di Jepang terdiri dari beberapa tahap, yaitu  6 tahun sekolah dasar, 3 tahun SMP, 3 tahun SMA dan 4 tahun di perguruan tinggi (maksimal). Adapun periode gimukyoiku (wajib belajar) adalah 9 tahun yaitu 6 tahun di shougakkou (sekolah dasar) dan 3 tahun di chuugakkou (sekolah menengah pertama).

Baca juga : Pengertian Teori Belajar Sibernetik

sistem pendidikan jepang

Belajar Huruf Lebih Banyak dan Lebih Cepat


Tahukah kamu bahwa nak-anak di seluruh dunia biasanya belajar antara 26-33 huruf?  Dan orang tua di Jepang mengetahui tentang betapa sulitnya membantu anak-anak mereka mempelajari semua karakter huruf Jepang dan menggunakannya dalam komunikasi lisan dan tulisan.

Akan tetapi karena sistem pembelajaran di Jepang yang berkualitas, pada saat mereka lulus sekolah dasar, anak-anak di Jepang sudah mengenal 1.006 karakter huruf kanji. Kemudian pada umur 15 tahun mereka sudah tahu mengenai tambahan menjadi 1.130 karakter huruf kanji. Hebat bukan?

Selain bahasa kanji, Jepang juga memiliki dua karakter bahasa lagi yaitu hiragana dan katakana. Setiap jenis memiliki 46 karakter yang berperilaku sebagai suku kata (biasanya termasuk konsonan dan vokal).

Dikombinasikan dengan titik-titik tertentu yang digunakan untuk menandai perubahan suara asli, karakter ini cukup untuk mengekspresikan semua suara dalam bahasa Jepang modern.

Hiragana sendiri digunakan bersamaan dengan kanji dalam menulis kata atau kalimat dalam bahasa Jepang biasa. Katakana digunakan untuk menulis kata atau kalimat yang diperkenalkan dari bahasa lain, nama orang asing, tempat, suara, dan lainnya. Sangat rumit bukan? Tentunya orang Jepang sudah biasa dengan itu semua.

Inilah yang membuat sistem pendidikan di Jepang begitu unik. Sistem pendidikannya merupakan kebanggaan tersendiri bagi negara ini. Jepang juga terkenal menjunjung tinggi budaya tradisi mereka yang telah membantu murid-murid disana dengan mudah mengungguli siswa dari belahan dunia lainnya.

Jepang memiliki tingkat penduduk yang mengenyam pendidikan terbaik di dunia (100% pendaftaran di kelas wajib dan nyaris tidak ada penduduk yang buta huruf). 

Meskipun sekolah menengah (koukou) tidak diwajibkan, pendaftaran sekolah menengah atas masih cukup tinggi (lebih dari 96% di seluruh negeri dan hampir 100% di kota besar)


Sistem Operasional Sekolah di Jepang


Sebagian besar sekolah di Jepang beroperasi hampir sama dengan sekolah di Indonesia. Sistem tiga tahun dengan tahun ajaran baru yang dimulai setiap bulan April. Kecuali untuk kelas yang lebih rendah di sekolah dasar, rata-rata hari sekolah di hari kerja berlangsung selama 6 jam (salah satu waktu sekolah terlama di dunia)

Bahkan setelah kelas berakhir, murid masih memiliki tugas yang harus dikerjakan di rumah. Untuk liburan berdasarkan musim. Untuk musim panas liburan sekitar 6 minggu dan untuk musim dingin dan semi liburan sekitar 2 minggu.

Setiap kelas memiliki ruang kelas tersendiri di mana murid mengambil semua mata pelajaran, kecuali untuk pelatihan dasar dan penelitian di laboratorium. Untuk pendidikan dasar satu guru mengajarkan untuk semua mata pelajaran di setiap kelas. Jumlah siswa dalam satu kelas biasanya di bawah 40 murid.

Mata pelajaran yang diajarkan diantara lain bahasa Jepang, Inggris, matematika, sains, sosial, musik, kerajinan, olahraga, dan ekonomi mikro seperti belajar memasak dan menjahit. Kebanyakan sekolah juga sudah memiliki akses internet yang memadai.

Para murid juga diajarkan tentang budaya dan tradisi mereka sendiri. Seperti belajar seni shodo (kaligrafi) dan haiku (puisi).

Hampir semua sekolah di Jepang menuntut murid nya memakai seragam sekolah (seifuku). Untuk makan siang bagi sekolah dasar dan sekolah menengah pertama (kyuushoku) akan disediakan oleh pihak sekolah dengan menu standar serta dimakan di kelas. Dengan kebijakan itu murid dan guru bisa menjalin hubungan yang lebih baik sambil makan bersama.

Pendidikan pra-sekolah adalah hal yang paling penting dalam sistem pendidikan di Jepang. Penelitian menunjukkan bahwa murid yang mengikuti pendidikan pra-sekolah cenderung lebih mampu menguasai pelajaran pada usia 15 tahun dibanding mereka yang tidak.

Sebanyak 99 persen anak-anak di Jepang akan mengikuti beberapa pendidikan pra-sekolah dasar untuk mempersiapkan mereka masuk sekolah formal.

Baca juga : Pengertian Disintegrasi Bangsa


Kesimpulan


Setelah kita membahas mengenai sistem pendidikan di Jepang,  apakah kamu sudah menemukan inspirasi mengenai apa saja yang mesti kita terapkan untuk sistem pendidikan kita di Indonesia?

Demikianlah pembahasan kita mengenai Tips Sukses Belajar dari Sistem Pendidikan Jepang kali ini, semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita dalam memajukan pendidikan di Indonesia. 

Kita semua tentu ingin melihat pendidikan di tanah air menjadi maju dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sekian, dan jangan lupa berkomentar ya!
Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya