Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Teori Belajar Sibernetik dan Contohnya

Apa yang dimaksud dengan teori belajar sibernetik? Teori ini termasuk baru dan mulai diterapkan untuk teori pembelajaran di sekolah. Cybernetics theory berkembang berdasarkan teori belajar sebelumnya, yaitu teori kognitif.

Teori sibernetik mulai dikembangkan berdasarkan kemajuan teknologi dan pesatnya ilmu di bidang informasi. Teori ini memegang prinsip bahwa belajar adalah suatu kegiatan pengolahan informasi yang bisa rutin dilakukan

Jadi, teori belajar ini menekankan pada proses belajar daripada berdasarkan hasil. Meskipun proses belajar penting, namun pemahaman siswa tentang sistem informasi yang diproses juga penting. Dibawah ini kosngosan akan bahas selengkapnya mengenai teori ini


Pengertian Teori Belajar Sibernetik

Teori Belajar Sibernetik Adalah

Apa pengertian Belajar Sibernetik? Menurut Merriam Webster, Cybernetic Theory is the science of communication and control theory that is concerned especially with the comparative study of automatic control systems (such as the nervous system and brain and mechanical-electrical communication systems)

Sibernetik Teori (dikenal juga dengan sebutan "teori kontrol") adalah sebuah studi yang mana prinsip-prinsip dapat mengatur sistem yang diarahkan pada tujuan yang mengatur diri sendiri melalui umpan balik.

Teori belajar sibernetik adalah teori belajar yang menggabungkan antara teori dan praktik seperti yang ada di Laboratorium Komputasi, yang menganggap bahwa komputasi tidak hanya bisa digunakan untuk mengolah data, membuat database, presentasi sebagai alat komunikasi, tetapi bisa juga untuk alat bantu dalam memancing dan meningkatkan kemampuan pemecahan masalah pada anak didik demi menciptakan dan mengembangkan pengetahuan baru mereka di sekolah

Teori sibernetik juga berpegangan pada asumsi bahwa proses belajar tidak ada yang ideal untuk semua siswa dan kondisi.

Hal ini dikarenakan sistem informasi menentukan cara belajar yang cocok bagi siswa. Informasi tertentu dapat diserap langsung oleh siswa, namun untuk informasi selanjutnya bisa jadi membutuhkan proses belajar berbeda.

Ada banyak pengertian terkait dengan teori belajar sibernetik. Berikut adalah pengertian teori sibernetik.

1. Thobroni (2015) berpendapat teori belajar sibernetik menganggap komputasi dapat digunakan sebagai alat stimulasi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan menambah pengetahuan yang baru pada siswa.

2. Husamah dan Pantiwi (2016) berpendapat penggunaan jenis-jenis memori yang berbeda saat belajar akan memberikan dampak yang berbeda-beda.

3. Pask dan Scott berpendapat bahwa strategi yang digunakan akan berdampak pada proses belajar siswa.

Jadi, jika disimpulkan teori belajar sibernetik adalah pembelajaran yang menekankan proses penyampaian informasi

Dimana interaksi antara pendidik dan siswa mengembangkan strategi yang cocok, sehingga informasi dapat diperoleh, diolah, dan disimpan jangka panjang oleh siswa.

Baca juga: Pengertian Sistem Kredit Sosial


Contoh Teori Belajar Sibernetik

Implementasi teori ini banyak digunakan dalam bidang pendidikan. Berikut contoh teori belajar sibernetik yang sudah kosngosan rangkum dan sudah diaplikasikan dalam dunia pendidikan.


1. Belajar mengajar

Adapun di bidang pendidikan langsung, perancangan instruksional yang telah terbentuk akan diaplikasikan secara nyata.

Alat peraga yang menunjang dalam proses pembelajaran juga menjadi salah satu bagian penting dari teori belajar sibernetik.

Pembelajaran dengan penerapan teori sibernetik akan mengembangkan perbaikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga akan berdampak juga pada pengembangan rancangan instruksional selanjutnya.


2. Perencanaan instruksional

Perencanaan yang dibuat oleh sistem pendidikan juga mengacu pada teori belajar sibernetik.

Sistem perancangan dalam instruksional akan mengacu pada pengalaman untuk pengembangan tujuan, pembelajaran, sumber materi, lingkungan, dan aspek lainnya yang terkait dengan pengembangan siswa.

Berdasarkan perancangan instruksional, akan terbentuk target pembelajaran yang lebih efisien untuk siswa dan pendidik.


Komponen Dasar Teori Belajar Sibernetik

Penyampaian suatu informasi agar dapat diterima, disimpan serta dimunculkan di luar kepala tentu perlu dikembangkan teori maupun model pemrosesan yang baik.

Jadi Baine (1986), Snowman (1986), Landa, dan Tennyson (1989) mengembangkan komponen-komponen dasar untuk mengolah informasi.

Komponen dasar ini berasal dari asumsi jika antara stimulus dengan respon ada tahapan yang dibutuhkan untuk pemrosesan informasi.

Berikut adalah komponen dasar yang dibutuhkan dalam memproses informasi.


a. Reseptor sensoris (sensory receptor)

Reseptor sensoris adalah reseptor paling awal yang mendapatkan informasi. Reseptor ini menerima informasi dari luar dan masih merupakan informasi mentah.

Informasi yang diterima oleh reseptor sensoris hanya menetap sementara dan singkat. Jadi, informasi pada reseptor ini bisa mudah berganti atau mengalami distorsi.


b. Memori kerja (working memory)

Meskipun berbeda dengan reseptor sensoris, memori kerja lebih lama menyimpan informasi, yaitu 15 detik tanpa pengulangan.

Jika ada pengulangan maka waktu penyimpanan informasi pada memori kerja akan lebih lama. Biasanya memori kerja ini digunakan jika kita membutuhkan perhatian terhadap informasi yang diberikan.


c. Memori jangka panjang (Long term memory)

Komponen terakhir adalah memori jangka panjang (LTM). Umumnya memori ini mencakup seluruh pengetahuan dan wawasan individu.

Jadi kapasitas memori ini tak terbatas dan jika sudah tersimpan dalam memori jangka panjang, maka informasi bertahan lama dan tidak hilang. Adapun kelupaan dapat terjadi akibat sulit atau gagalnya suatu informasi dimunculkan.


Hal yang Wajib Diketahui Pendidik

Seperti yang kita ketahui, teori belajar ini menekankan pada informasi dan proses belajar, sehingga berpengaruh pada penerapan metoda yang berbeda-beda pada siswa.

Dalam teori belajar sibernetik, pendidik perlu memahami hal-hal berikut ini.


1. Kemampuan siswa

Kemampuan awal siswa perlu dipertimbangkan dalam teori sibernetik. Kemampuan dari masing-masing individu dapat dilihat dan diukur melalui tes, wawancara, atau tugas.

Hal ini akan memudahkan pendidik mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan secara umum, sehingga metode mengajar lebih efektif.


2. Perhatian

Adanya penerimaan maupun stimulus yang tepat dapat menjadi strategi kognitif yang baik untuk diproses.

Pemberian perhatian pada siswa terutama pada masalah-masalah yang dialami, akan memberikan rasa percaya dan keterbukaan. Perhatian dapat pengaruhi secara eksternal maupun internal.

Faktor eksternal lebih condong pada pemberian stimulus dari luar, seperti tugas maupun hiburan. Adapun internal dipengaruhi oleh minat atau kepribadian individu.


3. Motivasi

Motivasi atau pendorong berperan penting untuk kemajuan siswa. Dengan adanya motivasi, siswa akan lebih terpacu semangatnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Pendidik perlu memilik kemampuan memotivasi dan menugaskan tugas sesuai kebutuhan siswa.


4. Persepsi

Persepsi dari pendidik dibutuhkan dalam teori belajar sibernetik dan teori belajar lainnya. persepsi akan membantu pendidik dapat memperoleh dan meringkas informasi dari berbagai kondisi lingkungan.


5. Ingatan

Daya ingat adalah hal yang penting untuk dilatih dan simpan. Ingatan sementara, jangka pendek maupun permanen menunjukkan proses belajar yang efektif bagi siswa.

Daya ingat seseorang berbeda-beda tergantung proses informasi yang dilakukan. Jadi penting untuk memilah metode untuk meningkatkan daya ingat.


6. Retensi

Retensi adalah kondisi dimana ingatan yang dibutuhkan tercermin kembali saat dibutuhkan. Retensi sendiri dipengaruhi oleh pelajaran awal yang dipahami, pelajaran mendalam, dan pengulangan secara konsisten.


7. Lupa

Lupa biasanya disebabkan oleh tidak munculnya informasi yang dibutuhkan. Hal ini dapat diakibatkan karena informasi tersebut tidak diulang, jarang dipergunakan

Atau tidak dikuasai seluruhnya. Jadi, pengulangan dan memahami informasi perlu dilakukan untuk mencegah lupa.


Kelebihan Teori Belajar Sibernetik

Ada beberapa kelebihan yang dapat diperoleh siswa jika menerapkan teori belajar sibernetik. Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang diperoleh.


1. Menekankan proses

Teori belajar ini menekankan pada ruang lingkup proses dan informasi. Proses atau praktek yang digunakan menyebabkan siswa tidak hanya mengerti langkah memperoleh hasil, namun mengerti resiko dan kekurangan dalam proses informasi.


2. Ekonomis

Dalam teori belajar ini, penekanan pada lingkungan sekitar juga membantu penyajian informasi yang lebih ekonomis.


3. Lengkap

Dengan majunya teknologi saat ini, proses belajar dapat disajikan dengan cara yang menarik, lengkap, dan efisien.


4. Praktek sesungguhnya

Praktek langsung pada lingkungan dan sosial menyebabkan teori ini menerapkan transfer belajar yang baik antara siswa dan lingkungan.


5. Terkontrol

Pembelajaran menggunakan teori sibernetik lebih terkontrol dan meningkatkan kreativitas sesuai kondisi masing-masing siswa.


6. Jelas

Karena menekankan pada proses, tingkat pencapaian menjadi lebih jelas. Setiap tahap siswa akan paham dan juga pendidik lebih mudah dalam membuat evaluasi yang membangun.

Baca juga : Contoh Belajar dan Pembelajaran di Sekolah


Kesimpulan

Demikian pembahan mengenai teori belajar sibernetik. Belajar adalah proses yang harus dilalui oleh setiap orang untuk berkembang dan menambah wawasan.

Jadi penting untuk menaruh perhatian pada belajar dan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Jika sobat kosngosan merasa artikel ini bermanfaat, silahkan share dengan klik tombol bagikan dibawah, jangan lupa juga untuk bookmart halaman ini ya!

Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya