Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Belajar dan Pembelajaran, Teori dan Hakikatnya

Salah satu kegiatan abadi manusia sejak dilahirkan hingga meninggal adalah belajar. Mempelajari hal hal baru, mendapatkan ilmu dan pengalaman membuat manusia selalu berkembang, memiliki pemikiran yang dinamis dan persepsi yang terbuka (open minded). Dalam artian luas, belajar berarti mempelajari hal hal baru yang tidak diketahui sebelumnya.

Kali ini kosngosan khusus akan membahas seperti apa contoh belajar dan pembelajaran itu. Belajar yang ada dipikiran kita bukan hanya yang ada di sekolah atau kampus, namun lebih luas makna belajar, hakikat dan prosesnya jauh lebih dalam dari hanya sekedar menuntut ilmu.

Bila ada yang bertanya seperti "sebutkan contoh belajar", maka kamu boleh jadi mengatakan belajar formal seperti yang ada di sekolah. Tapi saya ingin menambahkan ketika membaca artikel ini, maka kamu seharusnya sudah bisa menjabarkan contoh yang lebih lengkap dari hanya sekedar belajar formal biasa.

Apabila kita melihat kondisi pendidikan di Indonesia, tidak ada yang menyangkal bahwa semangat untuk belajar dari anak anak Indonesia itu tinggi. Hanya saja keberadaan fasilitas, sarana dan prasarana pembelajaran di daerah tertinggal sangat sulit tersedia.

Hal inilah yang membuat terjadinya ketimpangan kemampuan peserta didik antara di daerah perkotaan dan daerah marginal. Namun kurang tersedianya fasilitas tidak lantas membuat proses belajar berhenti begitu saja. Ada begitu banyak contoh kegiatan belajar dan pembelajaran yang bisa dijadikan sebagai alternatif bagi kalangan marginal seperti yang akan kosngosan bahas selanjutnya.

Baca juga : 9 Cara Mendapat Nilai Bagus Tanpa Perlu Belajar dan Menghapal

Sebaiknya kita membahas kedua aspek ini juga dengan teori yang mendasarinya ditambah dengan hakikatnya seperti apa. Karena belajar dan pembelajaran itu berlangsung selama kita hidup, oleh karena itu perlu untuk mempelajarinya lebih lanjut.

Teori Belajar dan Pembelajaran


contoh belajar pembelajaran

Ada begitu banyak teori yang menjelaskan mengenai belajar secara spesifik dan umum. Teori teori tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, seperti :

Teori klasik, yang terdiri dari :

  • Teori Behavioristik, yaitu pandangan mengenai belajar yang merupakan perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
  • Teori Thorndike, yang menyatakan bahwa perubahan tingkah laku dapat berbentuk sesuatu yang bisa diamati dan tidak bisa diamati
  • Teori pengkondisian klasik yang dibagi menjadi Unconditioned Stimulus (US), Unconditoned respon (ER), Conditioned Stimulus (CS), dan Conditioned Respon (CR)

Teori kognitif, yang terdiri dari :

  • Information Process theory, menjelaskan mengenai pemrosesan, penyimpanan, dan pemanggilan kembali pengetahuan dari otak.
  • Metacognition theory, kemampuan individu berdiri diluar kepala dan berusaha merenungkan bagaimana berfikir atau mengenai proses kognitif yang dilakukan
  • Cybernetics theory, yaitu pengolahan informasi dari sistem informasi yang diproses, karena informasi ini yang akan menentukan proses.

Teori belajar proses, yang terdiri dari :

  • Skinner theory, yaitu menjelaskan bahwa konsekunsi prilaku akan menyebabkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan terjadi. Teori ini menjelaskan ada penguatan positif dan penguatan negatif
  • Gagne theory, yaitu menjelaskan bahwa belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang dibutuhkan dalam mengembangkan proses logis, hingga perkembangan tingkah laku merupakan hasil dari efek belajar yang kumulatif.

Hakikat Belajar dan Pembelajaran


Pada hakekatnya, kegiatan belajar merupakan suatu usaha atau suatu proses yang dilakukan secara sadar, sistematis, disengaja, aktif, inovatif untuk mendapatkan suatu perubahan yang ada dalam dirinya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hakikat belajar merupakan serangkaian proses transformasi diri menuju peningkatan kapasitas intelektual, keluhuran moral, kedalaman spiritual, kecerdasan sosial, keberkahan profesional, dan perubahan sosial menuju manusia yang berbudaya dan berilmu. Dengan belajar, manusia bisa hidup bermartabat dan membangun peradaban.

Contoh Belajar dan Pembelajaran


Sampai pada materi contoh belajar dan pembelajaran. Penjabaran contoh ini secara implisit juga akan memberikan penjelasan mengenai perbedaan antara keduanya, bisa disimak dibawah ini.

Contoh Belajar


Seorang anak bernama Bella selalu mendapatkan nilai yang jelek dalam ulangan matematika. Ayahnya membuat kesepaatan kepada anaknya jika anak tersebut mendapatkan nilai yang bagus dalam ulangan matematika selanjutnya maka dia akan mendapatkan Sepeda baru. Ketika akan menghadapi ulangan matematika anaknya belajar dengan tekun dan kemudian ketika nilai ulangan dibagikan Bella berhasil mendapatkan nilai memuaskan.
Seorang anak bernama Agus sedang belajar mengemudi mobil matic, dia hanya diberikan intruksi atau panduan oleh ayahnya bagaimana cara melajukan mobil matic tersebut supaya bisa jalan. Dia hanya diberikan tahapan nya saja setelah itu dia memikirkan sendiri cara mengemudi mobil yang baik dan benar agar bisa jalan dan mendapatkan sim.
Seorang guru SD kelas satu memberikan pengajaran mengenai pengucapan huruf kepada siswa. Dalam prosesnya guru tersebut pertama kali menunjukkan huruf setelah itu mengucapkan hurufnya. Setelah itu guru menunjuk salah seorang siswa menunjuk satu per satu siswanya dan mempraktekkan hal yang sama.
Orang tua Zainab mengajarkannya untuk mengenal huruf Arab dalam Al-quran. Kemudian Zainab pun mulai mengingatnya. Lalu orang tuanya menyuruh Zainab untuk mencoba membaca Al-quran sepenuhnya. Dia pun belajar membacanya . Hasilnya Zainab bisa membaca Al-quran walau tidak selancar dan sebagus orang tuanya.

Selengkapnya bisa scrool disini :



Contoh Pembelajaran


  • Problem focus learning, pembelajaran yang fokus pada suatu masalah dan peserta didik dituntut untuk berpikir kritis, logis, analitis dalam menemukan pemecahan dari masalah tersebut. pembelajaran ini cukup menantang, bertujuan untuk menciptakan daya pikir ilmiah peserta didik.
  • Inquiry learning, yaitu pembelajaran yang berusaha melibatkan segala aspek kemampuan peserta didik dalam melakukan penyelidikan, pencarian (peristiwa, benda dan manusia) secara sistematis, logis, kritis dan analitis sehingga mereka dapat menyimpulkan sendiri penemuannya dengan penuh keyakinan.
  • Contextual learning, jenis pembelajaran yang lebih menekankan pada pentuntutan peserta didik untuk terlibat secara penuh dan mengorientasikan mereka dalam berpikir secara realistis yakni bagaimana materi pelajaran bisa dipahami secara nyata.
  • Environment Learning, yaitu jenis pembelajaran secara nyata dengan mengajak peserta didik secara langsung melihat bentuk realistis dari apa yang dipelajari, seperti misalnya mempelajari hewan langsung ke kebun binantang dan taman nasional. Dengan belajar menggunakan metode pengajaran alam sekitar selain menyenangkan karena bisa belajar sekaligus rekreasi.
  • Diskusi kelompok, termasuk pembelajaran melalui kerja sama beberapa peserta didik yang bisa berkumpul dengan teman kelompoknya, saling bersosialisasi dan berinteraksi dengan kelompok lain dalam mengerjakan tugas.
  • Experience learning, pembelajaran yang lebih menekankan peserta didik untuk mengaitkan pengalamannya dalam proses pembelajaran. Orientasi menjadikan pengalaman sebagai media dan sumber belajar.

Lihat juga : Pengertian Sekolah Menengah Atas, Perbedaan SMA, SMK dan MA

Bagaimana, sudah bisa menambah wawasan mu mengenai apa itu belajar dan pembelajaran? Semoga artikel ini bisa memberi referensi bagi kalian ya. Jangan lupa bagikan URL postingan ini kepada teman temanmu melalui media sosialmu ya. Berikan juga komentar terkait artikel diatas.
Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya