Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Resiko Usaha Gas Elpiji yang Harus Diketahui

Apa saja keuntungan dan kerugian membuka usaha gas elpiji? Jadi agen atau distributor LPG tentu harus mempertimbangkan untung ruginya. Bisnis ini memang menjadi suatu peluang yang menjanjikan untuk dicoba. 

Namun tentunya semua usaha, memang selalu memiliki dampak ataupun resiko di dalamnya. Begitupun untuk membuka usaha gas LPG misalnya. Ada berbagai faktor resiko yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memulai jualan komoditas ini.

Kamu harus mengetahui dulu dengan baik resiko apa saja yang akan kamu dapatkan ketika menjalankan usaha ini nantinya. Hal ini diharapkan juga agar kamu dapat melakukan antisipasi yang tepat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Menjadi Pengecer Gas LPG 3 KG berbeda dengan agen gas lpg 3 kg ya. Untuk pengecer, sobat kosngosan hanya perlu modal sekitar setengah juga hingga 2 jutaan dan tidak perlu izin dari pertamina. Sedangkan untuk jadi Agen, kamu perlu beberapa izin tertulis karena skala jualannya tentu jauh lebih besar.

Membuka usaha gas elpiji di rumah tentunya akan memudahkan warga di sekitar untuk mendapatkan kebutuhan gas bagi rumah tangga. Namun adanya resiko yang muncul kedepannya tidak akan menghalangi seseorang untuk membuka suatu usaha.


Kelebihan dan Kekurangan Usaha Gas Elpiji

keuntungan kekurangan gas elpiji

Sebaliknya, resiko tersebut justru wajib diketahui oleh semua orang baik pembeli maupun penjual agar dapat memiliki solusi untuk mencegahnya. Berikut beberapa resiko berjualan gas elpiji yang harus kamu ketahui :


Modal Yang Cukup Besar

Resiko berjualan gas elpiji yang pertama adalah keharusan untuk mengeluarkan jumlah modal yang terhitung cukup besar. Baik untuk menjadi agen, atau penjual rumahan.

Hal ini karena, kamu membutuhkan stok yang di tahapan awal pembukaan usaha. Jadi sebagai langkah antisipasi, alangkah baiknya jika kamu menjadi pengecer gas terlebih dahulu agar modal yang keluar tidak dalam waktu yang bersamaan.

Selain itu, stok gas yang diperlukan dipenuhi dulu secara bertahap, jangan langsung dalam jumlah besar karena akan menambah budget yang harus kamu keluarkan.


Resiko Kerusakan Tabung Gas

Tabung gas elpiji khususnya yang berukuran 3 kg mempunyai resiko kerusakan yang jauh lebih tinggi. Hal ini mengingat proses distribusi atau perputarannya dari satu tempat ke tempat yang lain sehingga membuat fisik tabung gas terbentur dan rusak.

Dengan adanya kerusakan ini tentunya membuat sobat kosngosan sebagai penjual merasa rugi karena pelanggan tidak menginginkan tabung gas yang fisiknya kurang prima. 

Jadi jika hal ini terjadi, penjual sebisa mungkin harus segera menukarnya dengan tabung gas yang fisiknya masih bagus.


Mengancam Keselamatan

Banyak sekali orang yang mengetahui bahwa gas elpiji memiliki resiko mengancam nyawa seseorang apalagi jika mengalami tanda – tanda kerusakan, seperti ngowos, atau bocor.

Hal ini tentunya menjadi tanggungan dari si penjual karena kurang memberikan perhatian terhadap kondisi fisik gas yang dijualnya.

Maka dari itu, sangat wajib bagi penjual dalam memperhatikan dan menjauhkan dari hal – hal yang dapat memicu timbulnya bahaya tersebut. 

Contohnya seperti menjauhkan tabung gas dari sinar matahari secara langsung, api dan benda – benda beresiko lainnya.


Proses Distribusi Yang Kurang Lancar

Resiko selanjutnya yang harus ditanggung sobat kosngosan sebagai penjual adalah proses distribusi gas elpiji yang kurang lancar, bahkan terkadang sangat sulit.

Hal ini dikarenakan pihak distributor seringkali mendapati kendala seperti cuaca yang buruk atau ketersediaan kendaraan yang digunakan. Resiko ini dapat kamu atasi dengan melakukan pemesanan gas dari jauh – jauh hari bahkan sebelum stok gas habis total.

Sebab jika dibiarkan terus menerus, kegiatan distribusi yang tidak lancar ini akan menghambat proses penjualan gas dan membuat penjual kehilangan pelanggannya karena beralih ke toko yang memiliki stok gas lebih banyak.


Proses Bongkar Muatnya Yang bisa Mengganggu Tetangga

Resiko usaha gas elpiji yang cukup mudah kita jumpai adalah proses bongkar muatnya yang sangat berisik sehingga mengganggu ketenangan tetangga.

Apalagi jika rumahmu berada di pemukiman yang padat penduduk, mengingat proses bongkar muat membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan menggunakan truk besar.

Sebenarnya hal ini juga tidak hanya terjadi pada satu toko saja, bahkan semua toko mengalami masalah yang sama akibat kegiatan bongkar muat tersebut.

Untuk mengantisipasi resiko ini, penjual gas elpiji bisa melakukan kegiatan bongkar muat dengan mengopernya dari satu orang ke orang lainnya sehingga bisa meminimalisir suara bising yang ditimbulkan.


Terjadinya Kelangkaan

Seringkali stok gas elpiji di Pertamina mengalami kelangkaan. Hal ini mengingat kebutuhan gas bagi rumah tangga semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Akibatnya, kamu yang berperan sebagai penjual akan menjadi kebingungan ketika pembeli terus berdatangan sedangkan stok gas elpiji semakin menipis. 

Masyarakat juga umumnya susah untuk beralih ke tabung gas yang ukurannya lebih besar karena kendalanya terletak pada harganya yang sangat tinggi untuk dibeli.


Sebagian Masyarakat Masih Ada yang Takut Menggunakan Gas Elpiji

Hal ini biasanya sobat kosngosan jumpai pada daerah – daerah kecil seperti pedesaan. Oleh karena itu, jika kamu berniat untuk membuka usaha gas elpiji di desa, alangkah baiknya untuk mencoba melakukan survei terlebih dahulu untuk mengetahui berapa banyak masyarakat yang membutuhkan gas elpiji.

Sebab banyak juga penduduk desa yang lebih memilih untuk menggunakan kayu bakar daripada gas dengan alasan masih takut dan sebagainya.


Minimnya Minat Dari Pembeli

Masih ada lagi lho, resiko usaha gas elpiji yang bisa diterima penjual dari usaha berdagang gas elpiji ini, yakni minimnya jumlah pembeli akibat kondisi toko yang sepi.

Akibatnya, bukan malah mendapat untung, penjual juga akan merasa rugi karena barang yang dijualnya tidak laku.

Untuk meminimalisir terjadinya resiko sepi pembeli, kamu bisa mengakalinya dengan menyediakan kebutuhan rumah tangga lain seperti sembako dan keperluan lainnya yang sekiranya masih banyak dicari oleh masyarakat. Hal ini akan membuat pelanggan tertarik untuk datang ke toko dan membeli barang yang kamu sediakan.


Jangkauan Pemasaran Yang Sempit

Resiko usaha gas LPG yang bisa ditimbulkan adalah jangkauan pasar untuk gas elpiji masih tergolong sempit. Terutama untuk daerah – daerah seperti pedesaan, wilayah terpencil dan terpelosok.

Produk ini akan sangat sulit masuk kesana salah satunya karena jalur jalan yang sulit ditempuh oleh truk besar. Belum lagi munculnya stigma negatif dari banyak orang di desa bahwa gas lpg sangat berbahaya untuk digunakan.

Tentu ini menjadi resiko bisnis yang menjadi tanggungan setiap sobat kosngosan sebagai penjual gas elpiji di berbagai tempat. 

Untuk menyiasati masalah ini, sebenarnya bisa dilakukan dengan mengadakan sosialisasi yang menyeluruh pada masyarakat bahwa gas lpg tidaklah berbahaya.

Mereka juga harus diajarkan bagaimana cara memasang gas yang benar dan apa yang harus dilakukan ketika terjadi kebocoran.


Terjadinya Diskriminasi Sosial

Resiko bisnis gas elpiji yang terakhir adalah munculnya diskriminasi sosial khususnya bagi penjual gas rumahan.

Apalagi jika ia melakukan cara yang salah ketika merencanakan bongkar muat sehingga menimbulkan suara yang sangat bising dan mengganggu.

Bukan sesuatu yang tidak mungkin lagi jika warga akan marah dan menegur apabila hal ini terus terjadi. Sebab proses bongkar muat memanglah sangat berisik dan suara dentingan antar tabung sangat memekakkan telinga setiap orang.

Belum lagi ada resiko kebakaran yang mungkin terjadi seperti yang sudah tersebar di berbagai media. Oleh karena itu, hendaknya setiap penjual gas harus memiliki kebijakan ketika melakukan bongkar muat.

Lakukanlah dengan hati – hati dan hindari kegiatan tersebut pada malam hari karena akan jauh mengganggu dan mengagetkan waktu tidur orang lain.

Baca juga : Contoh Makanan Frozen Food


Kata Penutup

Untuk bisa menjadi pengusaha gas elpiji 3 kg memang relatif lebih mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun. Jangan khawatir, selama kamu bisa manajemen resiko diatas, maka kemungkinan untuk rugi itu kecil.

Selama masyarakat masih membutuhkan gas untuk memasak sehari hari, maka produk sobat kosngosanpasti akan tetap laku. 

Intinya jaga harga tetap wajar dan kasih kualitas tabung yang baik. Terimakasih sudah berkunjung, bookmart halaman ini ya

Reza Harahap
Reza Harahap Reza Harahap adalah owner kosngosan. Suka belajar bisnis, finansial, ekonomi, pendidikan dan pekerjaan. Sembari membagikan ide usaha untuk entrepreneur. Blog ini berisi rencana bisnis, strategi investasi, persiapan keuangan dan lainnya